SOLOPOS.COM - Pangeran Diponegoro. (Anataranews)

Solopos.com, SOLO — Kota Solo memiliki segudang cerita sejarah yang berkembang di masyarakat. Salah satunya kisah Pangeran Diponegoro saat berada di Kota Solo.

Pangeran Diponegoro memiliki nama asli Raden Mas Ontowiryo. Ia dikenal kegigighanya memerangi tentara Belanda pada masa penjajahan. Salah satu medan perangnya yakni di Solo dan sekitarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasaarkan keterangan yang diunggah di Instagram @kanjengnuky, nenek buyut Pangeran Diponegoro, Ratu Ageng Tegalrejo, berasal dari Solo. Ia merupakan istri dari Raja Keraton Hamengku Buwono I. Ratu Ageng mengajarkan Diponegoro kecil berkuda, menggunakan senapan, hingga memanah.

Baca Juga: Habib Syech Solo Lantunkan Selawat Pepali Ki Ageng Selo, Ini Liriknya

Kisah Pangeran Diponegoro ini tak lepas dari istri Raja Keraton yang memberi bekal agama kepada Diponegoro. “Selain bekal bela diri, ibu suri juga memberi bekal agama dengan mengirim Diponegoro ke Kiai Taftajani seorang ulama asal Sumatra yang berada di Surakarta,” demikian tulisan Kanjeng Nuky.

Wikipedia menyeburt sosok Diponegoro memimpin perang melawan penjajahan Belanda pada selama tahun 1825 hingga 1830. Ia memiliki penasehat bernama Kiai Modjo dalam melakukan perlawanan terhadap Belanda di Solo. Suatu ketika Diponegoro ingin ke Keraton Kasunanan Surakarta untuk merencanakan perang.

Kabar kedatangan Diponegoro itu pun diketehui Pihak Belanda. Sejurus kemudian, Raja Keraton Kasunan Surakarta kala itu, Paku Buwono VI, menyembunyikan kereta yang dinaiki Diponegoro agar tidak diketahui pihak Belanda. “Seketika itu pula Sinuhun PB VI menyuruh menyembunyikan kereta yang dinaiki Diponegoro dengan cara mengubur di area keraton,” tulis pengguna akun @kanjengnuky.

Baca Juga: Mitos Putri Mayang Sari, Sosok Perempuan Cantik yang Sakti dari Jember

Menurut keterangan yang diunggah di akun Instagram @kanjengnuky, Diponegoro berhasil meloloskan diri dari tentara Belanda degan melompat tembok Baluwarti. Tembok itu pada zaman dahulu tidak setinggi sekarang. Diponegoro yang berhasil melarikan diri lalu bersembunyi di kawasan Sangkrah, Pasar Kliwon selama beberapa hari.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Sejarah & Budaya (@kanjengnuky)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya