SOLOPOS.COM - Kepala SMPN 2 Sambirejo Sragen, Heni Rina Setyawati. (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Tiga orang guru dan kepala sekolah disebut-sebut namanya oleh pembawa acara begitu rangkaian upacara detik-detik proklamasi secara virtual selesai di Pendapa Sumonegaran Rumah Dinas Bupati Sragen, Rabu (17/8/2022).

Satu per satu pemilik nama menaiki panggung mini dan disaksikan Bupati Sragen dan para pimpinan daerah serta tamu undangan. Tiga orang itu dipanggil karena masa pengabdiannya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sudah 30 tahun, 20 tahun, dan 10 tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang guru SMPN 1 Kedawung, Sragen, Setyani, memiliki masa pengabdian selama 30 tahun sehingga mendapatkan Satyalencana Karya Satya. Kemudian Abdul Rokhim, Kepala SMPN 1 Miri, mendapatkan Satyalencana Karya Satya karena mengabdi selama 20 tahun.

Terakhir, Heni Rina Setyawati, Kepala SMPN 2 Sambirejo, Sragen, juga mendapatkan Satyalencana Karya Satya karena sudah lebih dari 10 tahun mengabdi sebagai PNS. Tanda pengabdian itu disematkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati pada pakaian masing-masing.

Selain itu, Bupati juga menyerahkan piagam penghargaan kepada tiga orang PNS tersebut. Tak ada pesan khusus dari Bupati kepada mereka. Setelah menyerahkan piagam Bupati dan pimpinan daerah berfoto bersama dengan tiga PNS tersebut.

Baca Juga: Lahir 17 Agustus, Bocah asal Sragen ini Diberi Nama Putri Merah Putih

Kepala SMPN 2 Sambirejo, Heni Rina Setyawati, meniti karier sebagai pendidik SMP sejak 1996, saat menjadi guru wiyata bakti (WB) dengan gaji hanya Rp16.000/bulan. Saat itu Heni mengajar di SMP Bakti Praja Masaran.

Perjalanan Panjang

Di SMP swasta itu ia cukup lama mengajar hingga pada 2003 diangkat sebagai guru bantu dengan gaji lebih baik, yakni Rp460.000/bulan. Baru pada 2007, Heni diangkat sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) dengan gaji di atas Rp1 juta.

“Perjalanan saya menjadi PNS ini cukup panjang. Saat menjadi guru bantu itu statusnya kontrak dan dijanjikan diangkat menjadi CPNS setelah dua tahun,” ujar Kepala SMPN 2 Sambirejo, Sragen, itu.

Baca Juga: Begini Cara Warga Jambeyan Sragen Sambut HUT RI

Heni mengaku bersyukur pada 2007 diangkat CPNS dan pada 2009 sudah prajabatan menjadi PNS dan masih mengajar di SMP swasta di Masaran itu. Baru pada 2012 ia dimutasi menjadi guru di SMPN 1 Kedawung.

“Kemudian mulai 2022 ini, saya dipercaya mendapat amanah sebagai Kepala SMPN 2 Sambirejo Sragen,” ujarnya. Perempuan kelahiran 25 Agustus 1973 itu mengikuti nasibnya dan mengalir mengikuti pekerjaannya.

Guru yang tinggal di Dukuh Miri, Desa Celep, Kedawung, itu berusaha maksimal semampunya untuk meraih cita-citanya. “Anak saya yang sulung akan diwisuda pas hari lahir saya di sekolah perhubungan ikatan dinas,” katanya.

Baca Juga: Gemolong Sragen Punya Objek Wisata Air Anyar, Wisatawan Bisa Jualan

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam momentum HUT ke-77 RI ini ingin melakukan percepatan capaian visi dan misi yang seharusnya dibuat sampai 2026 tetapi harus selesai di 2024. Dia menyampaikan untuk akselerasi capaian visi misi itu dibutuhkan gotong-royong dan partisipasi masyarakat, terutama dalam perbaikan infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya