SOLOPOS.COM - Ikon Kabupaten Batang. (Istimewa/kominfo.batangkab.go.id)

Solopos.com, BATANGKabupaten Batang merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara. Ibu Kota Kabupaten Batang terletak di ujung barat laut wilayah kabupaten, yakni tepat di sebelah timur Kota Pekalongan sehingga kedua kota ini terlihat seolah-olah menyatu.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Batang berupa perbukitan dan pegunungan. Wilayah dataran rendah di sepanjang pantai utara juga tidak begitu lebar. Di bagian selatan terdapat Dataran Tinggi Dieng dengan puncaknya Gunung Prau setinggi 2.565 meter.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Melansir dari website resmi Pemerintah Kabupaten Batang, dari legendanya, Batang berasal dari kata Ngembat-Watang yang berarti mengangkat batang kayu. Kata tersebut diambil dari peristiwa kepahlawanan Ki Ageng Bahurekso yang dianggap menjadi cikal bakal nama Batang.

Konon, pada waktu Mataram mempersiapkan daerah-daerah pertanian untuk mencukupi persediaan beras bagi para prajurit Mataram yang akan mengadakan penyerangan ke Batavia, Bahurekso mendapat tugas membuka Hutan Roban untuk dijadikan daerah pesawahan.

Ekspedisi Mudik 2024

Guna merealisasikannya, ternyata ada cukup banyak hambatan yang dihadapi. Para pekerja penebang hutan banyak yang sakit dan mati karena konon diganggu oleh jin, setan peri prayangan, atau siluman-siluman penjaga Hutan Roban yang dipimpin raja mereka Dadungawuk.

Namun berkat kesaktian Bahurekso, raja siluman itu dapat dikalahkan dan berakhirlah gangguan-gangguan tersebut walaupun dengan syarat bahwa para siluman itu harus mendapatkan bagian dari hasil panen tersebut. Oleh karena itu, Hutan Roban sebelah barat akhirnya ditebang seluruhnya.

Tugasnya kini tinggal mengusahakan pengairan atas lahan yang telah dibuka itu. Tetapi pada pelaksanaan sisa pekerjaan inipun tidak luput dari halangan-halangan yang lain.

Gangguan utamanya adalah dari raja siluman Uling yang bernama Kolo Dribikso. Bendungan yang telah selesai dibuat untuk menaikkan air sungai dari Lojahan yang sekarang bernama sungai Kramat itu selalu jebol karena dirusak oleh anak buah Raja Uling.

Mengetahui hal itu, Bahurekso langsung turun tangan. Semua anak buah Raja Uling yang bermarkas disebuah Kedung sungai itu diserangnya.

Korban berjatuhan di pihak Uling dan merahnya semburan-semburan darah membuat air kedung itu menjadi merah kehitaman. Dari kejadian itulah kedung tersebut dinamakan Kedung Sigowok.

Raja Uling marah melihat anak buahnya binasa. Dengan pedang Swedang terhunus ia menyerang Bahureksa. Karena kesaktian pedang Swedang tersebut, Bahureksa dapat dikalahkan.

Siasat segera dilakukan. Atas nasihat ayahandanya Ki Ageng Cempaluk. Bahureksa disuruh masuk ke dalam Keputren kerajaan Uling untuk merayu adik sang raja yang bernama Dribusowati seorang putri siluman yang cantik.

Rayuan Bahureksa akhirnya berhasil. Dribusawati mau diminta mencuri pedang pusaka milik kakaknya itu dan diserahkan kepadanya.

Dengan pedang Swedang ditangan Bahureksa akan semakin mudah Raja Uling di kalahkan. Dengan demikian, gangguan terhadap bendungan sudah tidak pernah terjadi lagi.

Tetapi bukan berarti hambatan-hambatan sudah tidak ada lagi. Tenyata air bendungan itu tidak selalu lancar alirannya. Kadang besar, kadang kecil, bahkan tidak mengalir sama sekali.

Setelah ditelusuri ternyata ada batang (watang) kayu besar yang melintang menghalangi aliran air. Berpuluh puluh orang disuruh mengangkat memindah watang tersebut, tetapi sama sekali tidak berhasil.

Akhirnya Bahurekso turun tangan sendiri. Setelah mengheningkan cipta lalu memusatkan kekuatan dan kesaktiannya, watang besar itu dapat dengan mudah diangkat dan dengan sekali embat patahlah watang itu.

Dari peristiwa ngembat watang itulah, nama Batang akhirnya sering digunakan. Orang Batang sendiri sesuai dialeknya menyebutnya dengan ucapan Mbatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya