Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Kisah Kelam Waduk Kedung Ombo, Warga Bertahan dan Para Transmigran

Kisah Kelam Waduk Kedung Ombo, Warga Bertahan dan Para Transmigran
user
Selasa, 29 Maret 2022 - 17:46 WIB
share
SOLOPOS.COM - Sejumlah fondasi bekas bangunan milik warga Desa Pilangrembes terlihat saat Waduk Kedung Ombo (WKO) mengering di Desa Gilirejo Lama, Kecamatan Miri, Sragen, Rabu (27/11/2019). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, BOYOLALI — Berita ketransmigrasian dari laman Nakertrans.go.id yang diarsipkan Wayback Machine Wikipedia, melaporkan sekitar 400 keluarga eks-transmigran terdampak pembangunan Waduk Kedung Ombo asal Boyolali sebagian hidup dalam kondisi miskin. Mereka ditransmigrasikan ke Kecamatan Lubuk Pinang, Muko-muko, Bengkulu, [245 kilometer dari kota Bengkulu arah Padang Sumatra Barat].

Berita yang dipublikasikan pada 4 Mei 2005 itu mengisahkan tentang betapa susahnya transmigran memulai hidup baru di Bengkulu. Kondisi lahan tempat usaha mereka berupa tanah gambut sangat menyulitkan warga untuk bertani, karena tanah tersebut dalam kondisi basah. Apabila ingin diolah harus dikeringkan terlebih dahulu dengan biaya mahal.

Solopos Stories
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN