SOLOPOS.COM - Super Junior, salah satu kelompok gerak dan lagu kondang dalam Korean Popular wave (Soompi.com)

Solopos.com, SOLO – Kesuksesan luar biasa penjualan produk hiburan Korea Selatan di berbagai negara dunia membuat industri hiburan di negeri ginseng tersebut mengalami kemajuan pesat. Perusahaan-perusahaan hiburan di negara itu pun berlomba-lomba mencetak artis yang andal bersaing dalam derasnya arus persaingan jagat hiburan dunia yng terpengaruhi fenomena Korean Popular (K-Pop) Wave itu.

Namun benarkah demi mencapai ambisi tersebut perusahaan-perusahaan hiburan Korea Selatan memberi gaji artis mereka tak sebanding dengan popularitas dan jam kerja mereka yang sangat padat? Dari berbagai sumber yang dihimpun Solopos.com, Rabu (8/1/2014), terungkap pendapatan para selebritas Korea Selatan ternyata jauh dari bayangan kebanyakan orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagian besar orang mungkin menganggap kehidupan para pesohor Korean Popular (K-Pop) sebanding dengan kemewahan kostum pertunjukan dan terawatnya tubuh memesona mereka. Nyatanya, kala Pemerintah Korea Selatan melakukan survei, hasilnya cukup membuat setiap orang tercengang.

Kelompok gerak dan lagu yang beranggotakan 9 perempuan muda Girl' Generation (2sao,vn)

Kelompok gerak dan lagu yang beranggotakan 9 perempuan muda Girl’ Generation (2sao,vn)

Hasil survei itu mengungkapkan 70% pekerja seni dan hiburan di negara tersebut hanya berpenghasilan kurang dari 1 juta won atau setara dengan Rp11 juta/bulan. Hanya 16,7%yang mengaku mendapatkan 2 juta won—setara dengan Rp22,9 juta atau lebih. Bukan isapan jempol, survei itu dilaksanakan Kementerian Budaya dan Pariwisata Korea Selatan yang melibatkan 2.000 artis Korean Popular (K-Pop) dari 10 genre hiburan.

“Dalam jajak pendapat, 26,2% [responden[ menjawab bahwa mereka tidak memiliki penghasilan tetap, sementara 15,1% mengatakan mereka mendapatkan antara 510.000 won sampai 1 juta won. Persentase pekerja seni dan hiburan yang mengaku mendapatkan 2.010.000 won atau lebih hanya 16,7%,” kutip kantor berita resmi Korea Selatan Yonhap dari hasil survei Februari 2013 silam itu.

Jangan kira Rp11 juta/bulan bisa hidup mewah di Korea Selatan. Biaya hidup di negara tersebut cukup tinggi. Bandingkan saja angka itu dengan kesepakatan Badan Nasional Perlindungan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan pemerintah Korea Selatan untuk menggaji TKI sektor formal di Negeri Ginseng itu Rp10 juta-Rp22 juta per bulan.

Mengenaskan memang. Gemerlap dunia hiburan tak menjamin seorang selebritas Korea Selatan lebih tajir ketimbang buruh migran asal Indonesia. Padahal sebagai seorang yang menyandang status selebritas, gaya hidup mereka tentu saja dituntut lebih gemerlap ketimbang warga kebanyakan.

Jika ditarik pada kondisi aktual, kisah kehidupan nyata selebritas Korea Selatan di atas tentu bisa membuat kita maklum atas keputusan Park Yong In, 57—ayahanda leader boy band kondang Korea Selatan Super Junior Leeteukmenghabisi nyawa ayah ibunya, Park Hyun Suk dan Chun Kyung Tae, Senin (6/1/2013) lalu. Duda cerai itu akhirnya bunuh diri dan menggantung diri hingga tewas. Tak ada jaminan kesuksesan seorang anak di Korea Selatan membawa kesejahteraan dan ketentraman bagi ayah, ibu, serta kakek dan neneknya yang telah pikun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya