SOLOPOS.COM - Kades Gatak, Walino. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Pandemi Covid-19 memunculkan kesedihan berlipat bagi seorang Kepala Desa (Kades) Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten, Walino. Di tengah kondisi batin yang dilanda kesedihan, Walino harus tetap memberikan pelayanan optimal kepada warga.

Di awal munculnya pandemi Covid-19, Walino yang menjabat kades Gatak di periode ketiganya ini sudah kerja keras mencegah kasus Covid-19. Walino berkoordinasi dengan seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait guna mencegah kasus Covid-19 di desanya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perjuangan melawan Covid-19 di Gatak mencapai puncaknya saat memasuki Juni-Juli 2021. Di waktu tersebut, banyak orang di Gatak terpapar virus corona. Jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Gatak mencapai 70-an orang dengan angka kematian 13 orang.

Baca Juga: Tumbuh Bunga Bangkai, Rumah Ketua RT di Ceper Klaten Didatangi Warga

Salah satu warga yang meninggal dunia karena terpapar virus corona, yakni anak kesayangan Walino sendiri. Kisah sedih itu datang pada Juli 2021. Anak perempuan kesayangannya yang terpapar virus corona telah mengembuskan napas terakhir di rumah sakit (RS).

Walino sangat sedih. Namun, Walino tetap berusaha menjalankan tugasnya dengan baik sebagai seorang kades. Walino yang tak pernah terpapar virus corona pun akhirnya harus dirawat di rumah sakit (RS) karena kondisi fisiknya drop.

Pascaanak perempuannya meninggal dunia, Walino mengalami sakit asam lambung dan saluran kemih. “Selama kurang lebih tiga bulan harus istirahat [setelah menjalani operasi di RS]. Selama itu juga, saya masih komunikasi dengan perangkat desa (perdes) yang lain. Jika ada yang perlu tanda tangan, saya tanda tangan di rumah. Saya pun baru masuk ke kantor sekitar setengah bulan terakhir,” kata Walino saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Rabu (27/10/2021).

Baca Juga: Targetkan Rp1,3 Miliar, Penggalangan Dana PMI Boyolali Diperpanjang

 

Zona Hijau

Walino mengatakan kasus Covid-19 di daerahnya sudah melandai. Terhitung sejak September 2021, Gatak tergolong zona hijau Covid-19 (tak ditemukan kasus Covid-19). Meski seperti itu, Walino tetap mengingatkan ke seluruh warganya tetap disiplin menaati protokol kesehatan (prokes).

Di Gatak terdapat 3.500-an jiwa yang tersebar di 41 RT/7 RW. Capaian vaksinasi Covid-19 di Gatak sudah mencapai 85 persen.

“Pandemi ini menyisakan pengalaman paling muram bagi saya. Saya pun berharap, semoga pandemi Covid-19 benar-benar berlalu. Agar masyarakat bisa beraktivitas normal dan perekonomian warga juga meningkat,” katanya.

Baca Juga: Peringati Hari Santri, Santri di Bendan Boyolali Diajak Bersihkan Kali

Terpisah, Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, juga mengingatkan pentingnya menaati prokes meski kasus Covid-19 di Kabupaten Bersinar sudah melandai. Hal itu seperti, wajib memakai masker, menjaga jarak, rutin mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Di Klaten masih terdapat penambahan empat kasus Covid-19 dalam sehari, Selasa (26/10/2021). “Jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Klaten mencapai 34.787 kasus. Sebanyak 19 orang menjalani perawatan/isolasi. Sebanyak 31.848 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 2.920 orang telah meninggal dunia,” kata Cahyono Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya