SOLOPOS.COM - Adi Mulyono Ngatiran bersama dengan istri dan cucunya di rumahnya Dusun Dengok VI, Desa Dengok, Kecamatan Playen, Kamis (27/7/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Adi Mulyono Ngatiran akan menginjak usia 89 tahun 24 hari saat akan berangkat ke tanah suci pada 3 Agustus 2017 mendatang

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Usia senja malah semakin mempertebal niat seorang veteran perang pasca kemerdekaan di Dusun Dengok VI, Desa Dengok, Kecamatan Playen untuk menunaikan rukun Islam yang ke lima. Meskipun menjadi calon jemaah haji tertua se-DIY, semangatnya untuk dapat menginjakan kaki di Tanah Suci kian membubung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Adi Mulyono Ngatiran akan menginjak usia 89 tahun 24 hari saat akan berangkat ke tanah suci pada 3 Agustus 2017 mendatang. Menjelang keberangkatanya, dia nampak tenang. Kulitnya yang mengeriput, tidak dapat menyembunyikan air muka bahagianya. Dia tidak sabar untuk segera dapat memanjatkan doa di depan Kakbah, bersama dengan istrinya, Sunikem, 69.

Kakek yang telah memiliki sembilan orang cucu itu kini telah bersiap, koper kuning tua berlabel bendera Indonesia, lengkap dengan identitasnya telah diisi beberapa potong baju dan barang pribadinya. Tidak lupa makanan kesenanganya pun ikut dia masukkan ke dalam koper. Satu pack kacang atom dia selipkan dengan beberapa potong pakaian di dalam koper.

Adi memang gemar menyantap kacang atom. Kudapan kacang berbalut tepung berbentuk bulat itu memang mudah saja ia kunyah dengan giginya yang masih lengkap. Selain giginya yang masih lengkap, dibanding orang seumurannya, pria bertinggi 165 centimeter itu memang tergolong masih gesit. Dia masih sanggup berjalan puluhan meter setiap harinya untuk sekedar pergi ke ladang.

Dan dia pun yakin mampu berjalan melakukan tawaf mengelilingi Kakbah saat di Tanah Suci nanti. “Bismillah, Insyaallah bisa, Saya sudah mempersiapkannya. Kemarin sudah diberi obat khusus dari dokter untuk satu setengah bulan di sana [tanah suci],” ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Kamis (27/7/2017).

Selama ini kesehatan Adi, memang tidak terlalu bermasalah. Hanya saja di usianya yang telah menua, pendengaran dan penglihatannya sudah mulai berkurang. Namun selain itu tidak adalah keluhan rasa sakit tertentu yang dia alami selama ini.

Veteran penjuang pasca kemerdekaan 1948 itu mengaku mendapat berkah ketika mimpinya untuk ke Tanah Suci akan segera terwujud. Bagaimana tidak, perjuangnnya menabung selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir kini terasa tuntas. Gaji pensiunan sebesar Rp2 juta per bulan sebagai veteran tentara bagian logistik, kini dapat terkumpul untuk membiayai berangkat ke Tanah Suci. “Sebagian besar biaya dari tabungan hasil gaji pensiunan dan hasil pertanian,” ujarnya.

Saat mendaftar haji pada 2010 lalu, beberapa kali pihak Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul menawarinya untuk didahulukan berangkat ke tanah suci. Hal itu mengingat usia sang ayah empat anak itu sudah mulai menua. Namun lantaran biaya yang belum cukup, Adi bersama istrinya urung berangkat lebih awal.

Kini, Adi dan Sunikem mengaku telah siap fisik dan materi. Meskipun segala keperluan di tanah suci telah disediakan, namun sejumlah uang saku sengaja akan dia bawa. Rencananya uang itu akan digunakanya untuk membelikan oleh-oleh ke-sembilan cucu dan empat orang anakknya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kementerian Agama Gunungkidul, Mukotib mengatakan dengan umur 89 tahun 24 hari, Adi menjadi calon jemaah haji tertua se-DIY. Meskipun menyandang usia tertua, namun Adi dinyatakan sebagai salah satu calon jemaah haji yang lolos dalam tes kesehatan dan akan diberangkatkan pada gelombang pertama kloter 23.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya