SOLOPOS.COM - Foto penghormatan terakhir dokter kepada pasien pendonor organ tubuh. (Istimewa)

Kisah inspiratif datang dari seorang pria bernama Jiao Yu.

Solopos.com, BEIJING — Kisah mengharukan datang dari seorang pasien tumor otak di Tiongkok. Pria bernama Jiao Yu tampak dalam sebuah foto penghormatan tim dokter setelah mendonorkan sejumlah organ tubuhnya.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Diceritakan Asia One, Rabu (18/11/2015), akhir Agustus lalu, tiba-tiba saja Jiao Yu ambruk tak sadarkan diri. Belakangan diketahui jika ia mengidap tumor otak. Namun dokter tak pernah tahu apa yang menjadi pemicu kondisi Yu tersebut.

Yu kemudian menjalani serangkaian sesi radioterapi. Tetapi karena keparahan kondisinya, pengobatan Yu seakan tak ada artinya. Hanya sedikit kemajuan yang dialami pria malang ini.

Melihat hal ini, orang tua Yu berupaya membawa putra mereka ke Huashan Hospital, Fudan University, Shanghai untuk menjalani operasi. Saking lemasnya, Yu hanya dapat dibawa berkendara dengan kereta api dari rumahnya di Chengdu ke Shanghai.

Tiga hari kemudian, Yu justru mengalami koma saat sedang dioperasi. Sejak saat itu ia tak pernah bangun lagi, dan dinyatakan mengalami mati otak pada tanggal 2 November 2015, pada pukul 14.30 siang waktu setempat. Saat itu, Yu dilaporkan masih berumur 24 tahun.

Namun alih-alih menggelar pemakaman, orang tua Yu justru memutuskan untuk menyumbangkan organ-organ milik putra mereka kepada yang membutuhkan. “Kami meyakini Yu akan melakukan hal yang sama,” tutur ayah Yu.

Kedua ginjal Yu diberikan kepada seorang pria berumur 25 tahun dan seorang wanita berumur 37 tahun beberapa jam setelah kematiannya. Beberapa hari kemudian, kornea mata Yu, serta liver dan paru-parunya ditransplantasikan pada empat pasien yang berbeda. Kesemua prosedur transplantasi dilakukan di rumah sakit yang sama, HuashanHospital.

Dokter yang bertugas mendistribusikan organ-organ Yu kepada pasien lain yang membutuhkan pun ikut terharu dengan pengorbanan Yu dan juga kedua orang tuanya.

“Kesemua prosedur pencangkokan berhasil dengan baik, bahkan keenam pasien yang mendapat organ Yu benar-benar pulih,” kata sang dokter, Zhang Ming.

Sebagai bentuk penghormatan kepada jenazah Yu, tim dokter yang menangani pencangkokan tubuhnya pun memberikan penghormatan terakhir kepada pemuda ini. Dalam prosesi yang sama, ayah Yu juga turut serta melakukan hal serupa.

Sebelum Yu, seorang bocah perempuan berumur 11 tahun juga dilaporkan menyumbangkan keenam organ tubuhnya di Wujing Hospital, Beijing untuk menyelamatkan enam pasien lainnya.

Sejak tanggal 3 Agustus lalu, tercatat sudah ada 1.479 donasi organ secara sukarela yang terjadi di negara tersebut. Tingginya kebutuhan organ cangkokan di negara berpenduduk terbesar di dunia tersebut nampaknya ikut mendorong besarnya minat masyarakat untuk menyumbangkan organ kepada mereka yang membutuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya