SOLOPOS.COM - TKW asal Sragen Erni Saraswati berpose dengan pakaian adat kasual Bali di Hongkong. (Istimewa/Facebook Erni Saraswati)

Kisah inspiratif, seorang TKW asal Sragen mengikuti ajang fashion show di Hongkong.

Solopos.com, SRAGEN — Berbagai gaya perempuan asal Sragen Lor RT 001/RW 009, Kelurahan Nglorog, Sragen Kota, Sragen, ini dapat dilihat di akun Facebooknya. Salah satu fotonya menunjukkan pemilik akun, Erni Saraswati, bergaya dengan pakaian adat Bali di karpet merah dalam sebuah fashion show.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Erni juga bergaya seperti model dengan pakaian kasual dan pakaian pernikahan glamor. Semua foto-foto perempuan kelahiran Sragen, 7 Juli 1983, itu bukan untuk pamer tetapi memang benar-benar dilakukan Erni.

Ia seorang single parent yang kini menjadi wanita tenaga kerja (TKW) di Hongkong. Sejumlah foto “modeling” yang diikutinya dalam fashion show di Hongkong kemudian dia unggah di akun Facebooknya. Fashion show itu diadakan Sanggar Seni Anika Wong Wan. Ia sudah mengikuti empat kegiatan.

“Pertama saya ikut fashion show di Kota Almiralty, Hongkong. Tetapi tidak dapat juara. Ya, mungkin masih demam panggung. Pada kesempatan kedua di Jordania, alhamdulillah saya dapat juara I dengan tema Pengantin Glamor. Padahal pesertanya banyak terutama dari Jawa Timur. Pada kesempatan kali ketiga tidak dapat juara lagi dengan tema pakaian kasual Bali dan atribut kipas serta selendang,” ujar Erni saat berkomunikasi dengan Solopos.com lewat Whatsapp, Minggu (4/6/2017).

Pada kegiatan keempat, ibu satu anak itu mengikuti kegiatan parade seni. Kegiatan itu diikuti 45 orang dan diambil dua orang peserta terbaik. Erni menjadi salah satu dari dua orang peserta terbaik.

Semua kegiatan itu diikuti semua TKW dari berbagai kota/kabupaten di Indonesia. Mereka seperti duta seni budaya Indonesia di Hongkong. Kendati kegiatannya hanya semacam pencarian bakat tetapi secara tidak disengaja menjadi sarana mengangkat budaya Indonesia di tingkat internasional.

Erni enggan disebut duta seni budaya Indonesia karena sebutan itu terlalu berlebihan. “Sebenarnya yang mengadakan acara itu seorang TKW juga tetapi sudah menikah dengan orang di Hongkong. Saat menjadi juara I, saya hanya dapat piagam dan hadiah dari sponsor. Lewat kegiatan itu, kami bisa mengenalkan lebih dalam tentang suku-suku bangsa dan pakaian adat Indonesia di Hongkong,” ujarnya.

Erni menyampaikan sebenarnya ada kegiatan yang diikuti lintas negara yang mengirim TKW, selain Indonesia ada Filipina. Namun, Erni belum pernah mengikuti ajang kegiatan lintas negara itu.

Selain bakat modeling, Erni juga banyak belajar keterampilan lain karena ada semacam sekolah keterampilan khusus yang diadakan setiap hari libur. Erni mengikuti sekolah make up dan sekolah menjahit.

“Saya libur setiap Minggu. Untuk mengisi liburan saya mencari kegiatan yang bermanfaat untuk masa depan. Biasanya sekolah make up dan hari ini saya masih mengikuti sekolah menjahit. Saat ikut fashion show itu belajar make up-nya dari Youtube. Saya belajar khusus make up belum lama,” imbuhnya.

Ia tinggal di Hongkong sudah hampir enam tahun. Ia tinggal di sebuah apartemen lantai XVI bersama majikannya di Kampung Hongkong University. Setiap harinya, Erni bekerja menjaga anak yang berusia setahun empat bulan atau semacam baby sitter.

Selama hampir enam tahun, Erni sudah memperbarui kontrak tiga kali. Sekali kontrak itu dua tahun.

Apa yang dilakukan Erni di Hongkong juga diketahui kedua orang tua dan anak semata wayangnya yang kini duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK). Keluarga Erni sangat mendukungnya.

Bahkan ketika hendak pentas, Erni selalu meminta doa dari kedua orang tua dan anaknya. “Dengan bekerja jadi TKW inilah, saya bisa menyekolahkan anak dan bisa punya tabungan,” tutur sulung dari tiga bersaudara itu.

Salah satu teman Facebooknya asal Sragen, Sri Jasmin, sangat menyanjung Erni saat dihubungi Solopos.com, Minggu siang. Jasmin mengenal Erni baru setahun terakhir.

“Statusnya di Facebook itu sempat membuat bangga para tokoh di Sragen, seperti Bu Yuniarti yang juga mantan Camat Sragen Kota dan Ketua DPRD Sragen Bambang Samekto. Di statusnya itu, Mbak Erni menjadi juara I dan merasa bisa mengharumkan nama Sragen di Hongkong. Sejak itu banyak yang penasaran dengan Mbak Erni,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya