SOLOPOS.COM - Asap tebal mengepul setelah tembakan mortir yang diyakini ditembakkan dari wilayah Suriah jatuh di Kota Akcakale, Turki, Rabu (3/10/2012). Tembakan ini menewaskan lima warga sipil Truki, seorang di antaranya anak-anak. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Solopos.com, NEW YORK– Seorang bocah Suriah yang berusia empat tahun berjalan melintasi gurun sendirian setelah terpisah dari keluarganya saat mereka melarikan diri dari pertempuran.

Marwan, balita tersebut dengan menyeret kantong plastik berisi barang-barang miliknya menapaki gurun.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Mengutip nydailynews.com, Selasa (18/2/2014) Marwan ditemukan oleh pekerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat melintas di  gurun tandus dekat perbatasan Suriah dan Yordania pada Minggu (16/2). Tidak jelas berapa lama dia sendirian, terpisah dari keluarganya saat mereka melarikan diri dari perang saudara yang telah mengoyak Suriah.

Salah satu gambaran memilukan akibat konflik yang telah menelan ribuan nyawa itu diabadikan melalui bidikan kamera oleh staf perwakilan badan pengungsi PBB untuk Yordania, Andrew Harper.

Dalam bingkai foto, bocah itu tampak mengenakan kemeja kaos merah , jaket dan celana di tengah hamparan pasir. Bocah itu pun segera mendapat bantuan dari pekerja PBB.

” Hanya untuk membiarkan Anda tahu bahwa Marwan telah bersatu kembali dengan aman bersama ibunya segera setelah dibawa melintasi perbatasan Yordania, ” kata Harper melalui akun Twitter, Minggu.

Catatan tersebut disertai dengan foto yang menunjukkan seorang menggendong balita itu dan anggota lain datang untuk membantu. Potret Marwan menjadi salah satu gambaran pedih terkait perselisihan di Suriah.

Dilaporkan Mirror terdapat sekitar 1 juta pengungsi anak-anak akibat konflik itu dan 425.000 di antaranya berada di bawah usia lima tahun.

Di sisi lain muncul dugaan Marwan tersesat.  “Perjalanan melintasi padang pasir bisa mengambil satu hari atau beberapa pekan, ” kata juru bicara UNHCR, Andrej Mahecic, di surat kabar.

“Ini sangat berbahaya karena masih ada pertempuran yang terjadi dan itu tengah musim dingin sehingga dapat dingin di malam hari. Perjalanan panjang dan melelahkan , sehingga tidak mungkin untuk anak  empat tahun menyeberangi padang pasir sendiri. Kami pikir Marwan mungkin tersesat pada malam hari. Pada saat ini kita tidak tahu lebih. ”

Tak lama setelah ditemukan , pekerja bantuan membawa Marwan ke kamp Zaatari di Yordania. Tempat tersebut merupakan sebuah pusat pengungsi dan  sekarang menjadi rumah bagi lebih dari 100.000 orang  yang melarikan diri dari pertempuran. Sekitar 10% dari orang-orang di kamp itu berada di bawah usia 4 tahun .

Sebanyak 2,4 juta orang diperkirakan telah terlantar akibat konflik di Suriah selama hampir tiga tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya