SOLOPOS.COM - Sumarjo alias Mbah Ratmo (kanan), menceritakan kisahnya menghalau puluhan pengendara motor yang akan menggelar aksi balapan liar di Jl Suratmo, Manyaran, Semarang, beberapa waktu lalu. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Kisah inspiratif kali ini terjadi di Semarang lewat seorang kakek yang membubarkan aksi balapan liar.

Semarangpos.com, SEMARANG – Meskipun kisah inspiratifnya dalam menghentikan balapan liar di JL. Suratmo, Gisikdono, Semarang Barat, Semarang sudah mengundang perhatian pemerintah, Sumarjono tak ingin buru-buru puas. Kakek pemberani berusia 63 tahun yang berdomisi di JL Srigunting Raya Timur III RT 006/RW 005, Gisikdono, Semarang Barat itu akan kembali melakukan aksinya menghentikan balapan liar di JL Suratmo. Terlebih lagi jika aksi balapan liar itu kembali muncul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya enggak akan berhenti sampai di sini. Saya akan berhenti kalau jalan itu memang sudah benar-benar bebas dari aksi balap liar,” ujar Sumarjono saat dijumpai Semarangpos.com di toko bangunan tempatnya bekerja di Jl. Untung Suropati, Semarang, beberapa waktu lalu.

Aksi berani Sumarjono ini memang sudah mendapat perhatian dari masyarakat Kota Lunpia. Bahkan berkat aksinya itu Polresta Semarang pun secara langsung mengerebek balapan liar di Jl Suratmo dan menangkap beberapa pemuda yang melakukan trek-trekan, Rabu (22/6/2016). Aksi Sumarjono itu bahkan juga mendapat perhatian khusus dari Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Meski demikian, Sumarjono tak mau berpuas diri. Kakek yang mengaku sempat dikeroyok sekitar 25 pemuda kala melakukan aksi koboinya itu memprediksi balapan liar di jalan lurus sepanjang 500 meter itu bisa kembali muncul sewaktu-waktu.

“Balapan liar di jalan itu sebenarnya sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir. Bahkan, dulu polisi sempat melakukan operasi di daerah itu. Tapi, para pemuda itu seperti kucing-kucingan dengan polisi. Alhasil, sampai bulan puasa ini intensitasnya semakin memuncak. Kalau dulu balapan digelar malam hari, sekarang malah sore hari,” imbuh kakek yang mulai mendapat julukan Mbah Ratmo berkat aksinya di Jl. Suratmo itu.

Sumarjono berharap dengan adanya balapan liar itu, pemerintah bisa mendirikan posko polisi di sekitar kawasan itu. Dengan adanya pos polisi ia yakin kawasan itu tak akan digunakan lagi untuk trek-trekan. “Harusnya ada pos polisi di jalan itu, biar selalu diawasi polisi. Kalau enggak takutnya akan muncul lagi,” harap kakek yang kerap menghentikan aksi balapan dengan menggunakan tongkat dari bambu itu.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya