SOLOPOS.COM - Guru-guru Fredy Chandra berfoto di depan Patung Merlion, Singapura (Instagram)

Kisah inspiratif datang dari Fredy. Dia awalnya mengunjungi Kepala SMA N 1 Pekalongan untuk mengungkapkan niat baiknya itu.

Solopos.com, PEKALONGAN – Biasanya ungkapan rasa terima kasih kepada guru dilakukan saat pelepasan alumni atau tak lama setelahnya. Namun belum lama ini ramai dibicarakan sebuah kisah unik tentang Fredy Chandra, pria asal Pekalongan, Jawa Tengah yang mengungkapkan rasa terima kasih terhadap gurunya kurang lebih 24 tahun setelah lulus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cerita itu diungkapkan oleh Kepala SMAN 1 Pekalongan, Sulikin MPd melalui blog pribadinya [http://sulikinmpd.gurusiana.id/article/muridku-gila-367350]. Fredy Chandra merupakan alumnus SMA N 1 Pekalongan yang lulus tahun 1993. Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada guru-gurunya dengan cara mengajak para guru piknik ke luar negeri.

Dihimpun dari berbagai sumber, Fredy tak hanya guru SMA. Totalnya Fredy mengajak 65 guru yang pernah mengajarnya dari SD hingga SMA.

Sulikin menceritakan saat pertama kali ia bertemu Fredy semenjak kelulusannya. Diceritakan Fredy mendatangi SMA N 1 Pekalongan dan mengaku sebagai alumnus tahun 1993. Sulikin bercerita, Fredy sempat berbasa-basi membahas kemajuan sekolahnya dulu itu.

“Smansa makin maju ya Pak, lingkungan sekolahnya juga sudah banyak berubah. Bangunan semakin megah dan prestasinya juga semakin hebat,” tulis Sulikin diblognya menirukan kata-kata Fredy.

Di tenga-tengah obrolan tentang kemajuan sekolah, Fredy mengungkapkan tujuan utamanya berkunjung. Fredy mengatakan dirinya ingin mengajak bapak , ibu guru, serta karyawan yang pernah mengajarnya untuk piknik ke luar negeri.

“Saya ingin mengajak jalan-jalan ke luar negeri semua guru yang dulu mengajar saya Pak,” kata Fredy seperti ditulis Sulikin dalam blog.

Mendengar perkataan Fredy, Sulikin sempat mengira Fredy bercanda. Namun setelah diceritakan alasannya Sulikin akhirnya percaya.

Fredy bercerita niatan untuk mengajak guru-guru pergi ke luar negeri sudah ada sejak dirinya masih duduk di bangku SMA. Hal itu seperti sebuah nazar yang akan dilakukan Fredy suatu hari nanti saat dirinya sudak sukses secara finansial.

Kini Fredy bisa dikatakan sudah sukses sebagai pengusaha kabel fiber optik bawah laut. Sehingga nazarnya bisa diwujudkan.

Niat awal Fredy ingin membawa guru-gurunya untuk pergi ke Eropa, namun karena pertimbangan usia para guru tujuan diubah menjadi Malaysia dan Singapura. Sejak pertama kali mengunjungi Sulikin di Bulan Juli, Fredy mulai mendata guru dan pensiunan guru yang akan diajak. Fredy mengurus semua persyaratan.

“Semuanya gratis dengan fasilitas kelas satu,” tulis Sulikin. Rombongan guru piknik ke Malaysia dan Singapura pada 19-24 September 2017.

Karena kekaguman Sulikin terhadap tindakan Fredy, ia menyatakan dalam kurun waktu 100 tahun ke depan belum tentu ditemukan mantan murid “gila” lain seperti Fredy.

“Semoga sukses selalu Fred, doa kami selalu bersamamu,” tutup Sulikin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya