SOLOPOS.COM - Anggota Unit Lantas Polsek Genuk, Aiptu Eko, menggendong anak sekolah di Jl. Kaligawe, Semarang, Senin (29/1/2018). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Kisah inspiratif kali ini datang dari anggota Unit Lantas Polsek Genuk, Semarang, yang rela mengendong anak sekolah saat rob.

Semarangpos.com, SEMARANG – Unit Lalu Lintas (Lantas) Kepolisian Sektor (Polsek) Genuk bukan hanya disibukkan dengan tugas mengatur arus lalu lintas kendaraan kala rob menerjang wilayah Kota Semarang itu. Mereka memiliki tugas lain, yakni menggendong para pelajar agar tidak basah saat sampai di sekolah.

Promosi Kisah Agen Mitra UMi di Karawang: Penghasilan Bertambah dan Bantu Ekonomi Warga

Seperti yang dilakukan Aiptu Eko, Senin (29/1/2018) pagi, sekitar pukul 06.30 WIB. Saat Jl. Kaligawe Km. 5 tergenang rob atau limpasan air laut ke daratan yang kedalamannya sekitar 15 cm-20 cm, ia dengan sigap menggendong para pelajar, terutama yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) menyeberang jalan.

Aksi itu dilakukan polisi Kota Semarang tersebut agar anak-anak yang ingin menuntut ilmu itu tidak kebasahan sesampainya di sekolah. “Daripada [seragam] mereka basah karena rob, lebih baik saya gendong saja. Saya gendong satu-satu untuk menyeberang jalan yang tergenang rob,” ujar Aiptu Eko saat dijumpai wartawan di sela aktivitasnya menggendong anak-anak SD.

Kawasan Jl. Kaligawe selama ini memang kerap menjadi langganan banjir air laut alias rob. Alhasil, aktivitas masyarakat pun terganggu, terutama saat rob menerjang kawasan pesisir Kota Semarang.

Padahal, di kawasan itu terdapat dua sekolah dasar, yakni SD Genuksari dan SD Trimulyo. Kedua SD itu terletak di seberang utara Jl. Kaligawe. Alhasil, saat rob menggenak akses anak-anak SD pun menjadi terganggu. Mereka harus melalui jalan yang becek dan digenangi air agar bisa sampai ke sekolah.

Kepala Unit (Kanit) Lantas Polsek Genuk, AKP Irianto, menyebutkan saat rob menerjang, ketinggian air di jalan tersebut bisa mencapai 15 cm-20 cm. Dia pun mengimbau para pengemudi truk, mobil, bus, dan khususnya motor tidak memakai bahu jalan untuk menyalip kendaraan di depan mereka.

Rob ini menggenang di dua arus lalu lintas. Saya harap para pengemudi tetap melaju di badan jalan saja. Jangan sampai ke bahu jalan untuk menyalip, soalnya permukaan antara badan dengan bahu jalan tidak sama. Itu sangat bahaya. Belum lagi jalannya berlubang,” ujar Irianto.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya