SOLOPOS.COM - Latifah Mar’atun Solihah, pelajar SMAN 1 Teras Boyolali yang meraih penghargaan di Amerika Serikat, Sabtu (20/5/2017). (Istimewa)

Kisah inspiratif, seorang siswa dari keluarga kurang mampu di Boyolali meraih dua penghargaan di Amerika.

Solopos.com, BOYOLALI — Pelajar Kelas XII SMAN 1 Teras, Boyolali, Latifah Mar’atun Solihah, nyaris gagal berangkat ikut kompetisi bergengsi International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) di Los Angeles, Calofornia, Amerika Serikat, Sabtu (20/5/2017).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ia tak mendapat dukungan pendanaan untuk akomodasi karena kurang dijagokan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang lebih menjagokan peserta dari daerah lain. Latifah akhirnya bisa berangkat didampingi guru pembimbingnya setelah mendapat bantuan uang senilai Rp100 juta dari Bupati Boyolali Seno Samodro. Orang tuanya juga terpaksa menjual dua ekor sapi demi membiayai Latifah ke Amerika.

Ekspedisi Mudik 2024

Latifah tak menyia-nyiakan kesempatan yang didapatnya itu. Dia meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang bergengsi itu. (Baca: Siswi dari Keluarga Kurang Mampu di Boyolali Raih Penghargaan di Amerika)

Lantas apa komentar Latifah atas dua penghargaan yang berhasil diboyong ke Tanah Air itu? Berikut pesan dan ungkapan kebahagiaan Latifah kepada Solopos.com melalui Whatsapp dari LA, Sabtu.

“Pemuda Indonesia jika mau bersungguh-sungguh pasti bisa. Kita kalah dengan mereka karena kita tidak mau membaca dan belajar. Kita selalu menginginkan serbainstan.”

“Seperti di event ini, banyak remaja yang melakukan riset sejak SMP-SMA jadi selama 4-5 tahun. Lha kita, seperti saya ini, riset baru 1,5 tahun. Jadi wajar jika kita masih harus belajar lagi.”

“Tapi saya yakin jika kita mau pasti bisa. Saya bermimpi untuk datang kembali ke sini dengan misi yang berbeda. Jadi harapan saya remaja Indonesia haruslah mau bermimpi, karena dengan mimpi, kita bisa termotivasi untuk maju.”

“Bermimpi lah kamu untuk yang positif, karena kamu pasti bisa meraih mimpimu kalau kamu mau berusaha. Dan saya bisa membuktikan bahwa saya yang anak buruh tani dan ibu saya buruh pabrik bisa menginjakkan kaki di Amerika. Inilah kewajiban saya sebagai pemuda Indonesia walau kecil saya sdah melakukan kewajiban saya untuk negara.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya