SOLOPOS.COM - Warsito tengah membuat cobek pesanan daari berbagai daerah di rumahnya, Kendal, Selasa (28/3/2023). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, KENDAL — Kisah inspiratif datang dari pria asal Kendal, Jawa Tengah (Jateng), yang sukses memasarkan kerajinan cobek dan ulekan hingga ke luar negeri, khususnya Kanada. Pria itu tak lain aadalah Warsito, 52, warga Desa Gebang, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal.

Semula tak pernah terbesit di benak Warsito untuk menekuni kerajinan cobek maupun ulekan di usia yang sudah berkepala lima. Ia lebih banyak menghabiskan waktu bekerja di luar daerah atau merantau.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun setelah pulang merantau, Warsito berusaha mencari kesibukan yang bisa sekaligus menghasilkan cuan. Ia pun akhirnya menekuni usaha pembuatan cobek dan ulekan.

Selama empat tahun berkecimpung di industri itu, Warsito pun mulai meraup pundi-pundi sukses. “Awalnya hanya coba-coba, karena ingin fokus menekuni usaha di rumah setelah cukup lama merantau. Pertama saya membuat cobek, ternyata banyak yang pesan, sampai akhirnya diteruskan,” katanya, Selasa (28/3/2023).

Berbekal peralatan yang ia miliki berupa palu dan gerinda, Warsito membuat cobek dari batu kali. Antusiasme pertama muncul dari para tetangga yang mulai meminta dibuatkan perkakas dapur tradisional itu.

Seiring meningkatnya jumlah produksi, demi memperluas pemasaran Warsito lalu mencoba promosi melalui media sosial Facebook. Tak dinyana, ternyata cukup banyak yang memesan via media sosial itu.

“Harga cobek saya patok sesuai pesanan, mulai Rp100.000 hingga Rp400.000, tergantung besar dan kecil ukurannya. Tiap hari ada saja yang pesan, entah itu satu, dua, bahkan kadang ada yang pesan sekaligus lima atau enam biji,” katanya.

Memangsa Pasar Sampai Kanada

Sambutan terhadap cobek dan ulekan karya tangan Warsito juga bermunculan dari luar negeri. Para peminat merupakan warga Indonesia yang berada di luar negeri, seperti Singapura, Hongkong, Taiwan, Arab Saudi, bahkan hingga Kanada.

Menurut Warsito, ia mendapat pesanan melalui biro penyalur jasa tenaga kerja Indonesia atau PJTKI yang tidak jauh dari rumahnya. Hampir setiap bulan selalu ada pesanan cobek untuk dikirim ke luar negeri.

“Yang pesan itu orang PJTKI, katanya mau dikirim ke luar. Paling banyak dikirim ke Taiwan,” tambahnya.

Warsito percaya diri mengatakan cobek buatannya bermutu bagus, karena dibuat dari batu kali pilihan. Demi mendapatkannya, ia harus memesan batu kali hingga ke daerah Kabupaten Batang dan Ungaran di Kabupaten Semarang. Alasannya karena batu kali dari Kendal kurang bagus untuk dibuat cobek.

“Batunya itu pilihan, harus yang kuat supaya kalau jatuh tidak pecah. Saya sedang berencana mengembangkan usaha dengan menggunakan peralatan dari mesin, berupa mesin diesel dan alat pemotong batu. Masih mengumpulkan modal,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya