SOLOPOS.COM - Ratusan kerbau liar minum dari air kiriman Patrick (Istimewa/dok. pribadi)

Kisah inspiratif kali ini tentang pria asal Kenya yang rutin memberi minum hewan-hewan liar.

Solopos.com, MANGANI – Kekeringan yang berkepanjangan membuat hewan-hewan di Taman Nasional Tsavo Barat, Mangani, Kenya, terancam mati kekurangan cairan. Untuk memperkecil resiko kematian, pemerhati hewan, Patrick Kilonzo Mwaula, rela berkendara berjam-jam setiap hari untuk memberi minum hewan-hewan liar. Bahkan, tak jarang dia datang lebih dari satu kali sehari.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Dilansir The Dodo, Jumat (17/2/2017), Patrick menjadi akrab dengan hewan-hewan liar di Taman Nasional Tsavo Barat. Ditemani satu pria lagi, Patrick mengemudi selama beberapa jam untuk mencapai tempat kubangan yang biasa digunakan sebagai tempat minum ratusan hewan liar.

Sekali perjalanan, truk yang dikendarai Patrick mampu membawa 11.356 liter air bersih. Binatang liar seperti gajah, kerbau, zebra, dan antelop menggantungkan air minum dari kiriman Patrick.

“Kondisinya benar-benar tidak ada air, oleh karena itu hewan-hewan bergantung pada manusia. Kalu kami tidak menolong, mereka akan mati,” ungkap Patrick seperti dikutip The Dodo.

Ratusan kerbau liar minum dari air kiriman Patrick (dok. pribadi)

Ratusan kerbau liar minum dari air kiriman Patrick (Istimewa/dok. pribadi)

Tak hanya mengirim air di siang hari, Patrick juga mengantarkan air bersih di malam hari. Tak jarang ia melihat ratusan hewan liar yang sudah menunggu kedatangannya. “Malam kemarin saya melihat sekitar 500 kerbau liar menunggu di tanah cekung yang biasa diisi air. Seperti bisa mencium bau air, kerbau-kerbau itu mendekati truk saat saya mulai membuka saluran air, ” tambah Patrick.

Patrick yang sehari-hari berprofesi sebagai petani kacang itu mulai memberi air pada hewan liar pada Juni 2016. Kondisi kering dan tak pernah hujan membuat Patrick memikirkan nasib hewan-hewan liar. Awal mula gerakan itu dilakukan Patrick dengan menyewa truk tangki air. “Truk tangki air sangatlah berat dan tak bisa melaju kencang. Kami harus sangat hati-hati dan sabar saat mengantarkan air,” cerita Patrick.

Gerakan mulia Patrick ini mendapat bantuan dari tiga pemerhati lingkungan hidup asal Amerika Serikat. Cher Callaway, Tami Calliope dan Angie Brown menggalang dana untuk meringankan biaya yang ditanggung Patrick untuk mengirim air.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Kamis (23/2/2017), di laman Go Fund Me, penggalangan dana untuk aksi mulia Patrick sudah mengumpulkan dana sementara sebesar US$136.479 atau sekitar Rp1,8 miliar. Kini Patrick berencana untuk menambah jumlah truk tangki agar bisa menjangkau lebih banyak hewan kehausan.

Patrick juga aktif memberi penyuluhan terhadap anak-anak mengenai pentingnya merawat dan menlindungi lingkungan hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya