SOLOPOS.COM - Jenderal Purnawirawan Moeldoko (pakai topi) saat melihat bendungan aliran Kalisuci yang dimanfaatkan untuk pengairan lahan kering di wilayah Desa Pacarejo dan Semanu, Senin (8/8/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Kisah inspiratif dituturkan oleh mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Moeldoko

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Moeldoko memberikan bantuan saluran irigasi senilai Rp3,5 miliar kepada masyarakat di Desa Pacarejo dan Semanu, Kecamatan Semanu. Harapannya dengan fasilitas ini maka lahan kering seluas 200 hektar bisa dimanfaatkan saat musim kemarau.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Mudah-mudahan dengan saluran irigasi ini maka produktivitas pertanian milik warga juga bisa meningkat,” kata Moeldoko kepada wartawan di sela-sela peresmian saluran irigasi di Dusun Jetis, Desa Pacarejo, Semanu, Senin (8/8/2016).

Dia menjelaskan, pemberian fasilitas ini merupakan sebagai bentuk balas budi sewaktu menjalani Akademi Militer di akhir 70-an. Pasalnya saat menjalani napak tilas rute gerilya Panglima Besar Jendral Soedirman, ia terkesan dengan sambutan dari warga Gunungkidul. Saat itu, ia mengaku memeroleh bantuan bekal makanan berupa singkong dan diberikan ari minum.

“Saya sangat terkesan dengan sambutan itu sehingga berpikir untuk memberikan imbal balik. Mudah-mudahan dengan saluran pompa tanpa motor ini bisa bermanfaat bagi warga di sini [Semanu],” ungkapnya.

Pembangunan saluran irigasi ini memanfaatkan keberadaan aliran air di Kalisuci dengan jalan membuatkan bendungan. Dari bendungan ini air diangkat menggunakan pompa hidrolis yang memanfaatkan tekanan air.

Hasilnya air dapat terangkat setinggi 134 meter dan ditampung dalam sebuah bak. Dari tampungan ini, air akan disalurkan ke lahan-lahan pertanian miliki warga.

Dia mengungkapkan, untuk saat ini pengoperasian belum bisa maksimal karena dari 21 satu pompa yang tersedia, baru digunakan sebanyak sepuluh pompa. Meski belum maksimal, kata Moeldoko, dari pompa-pompa yang beroperasi sudah bisa menghasilkan 5-6 liter air per detik.

“Kami akan mempercepat proses pengoperasian seluruh pompa, karena bisa menghasilkan 10-12 liter air per detik,” katanya.

Untuk pembangunan proyek ini Moeldoko menghabiskan anggaran sebesar Rp3,5 miliar. Tak hanya itu, dia juga memfasilitasi pemberian benih unggul dan pupuk kepada petani. Harapannya dengan bantuan ini, bisa memaksimalkan hasil pertanian di wilayah tersebut.

“Kami targetkan setiap kali panen hasilnya panennya minimal bisa menyentuh 9,4 ton per hektarnya,” imbuh Moeldoko.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Badingah menyambut baik pemberian bantuan dari Sang Jenderal. Menurut dia, fasilitas ini sangat bermanfaat bagi petani karena bisa meningkatkan hasil pertanian di wilayah ini.

“Biasanya warga hanya mengandalkan hujan, tapi dengan irigasi ini maka bisa menanam saat musim kemarau,” katanya.

Dia pun berharap agar fasilitas irigasi ini bisa dijaga dan dirawat dengan baik. Salah satu caranya dengan membuat kelompok untuk melakukan pemeliharaan dan mengatur pengoperasionalan saluran irigasi itu. “Harus dirawat sehingga bisa bertahan lama, karena manfaatnya masyarakat sendiri yang akan merasakan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya