SOLOPOS.COM - Warga Dusun Dukuh, Bumirejo, Lendah mengadakan upacara bendera di sela-sela kerja bakti, Rabu (17/8/2016). (Harian Jogja/ Sekar Langit Nariswari)

Kisah inspiratif datang dari warga di Dusun Dukuh Bumirejo Lendah Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO-Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI memang sudah menjadi suatu tradisi di tengah masyarakat Indonesia. Sebanyak 50 warga Dusun Dukuh, Bumirejo, Lendah bahkan menghentikan kerja bakti yang dilakukan guna menggelar upacara di detik-detik proklamasi.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Sejumlah warga ini sedang mengadakan kerja bakti guna mengecor jalan di salah satu sudut dusunnya. Jelang pukul 10.00 WIB, warga kemudian menghentikan pekerjaan dan berbaris rapi. Para pria setengah baya hingga usia senja ini melaksanakan upacara dengan mengenakan pakaian seadanya.

Bahkan, beberapa warga mengikuti upacara dengan tangan dan kaki yang masih kotor dengan semen dan pasir. Jangan harapkan ada pakaian seragam atau sepatu resmi, semua peserta mengenakan pakaian seadanya dan topi yang sudah digunakan bekerja bakti sebelumnya. Namun, sebuah tiang lengkap dengan bendera merah putih tegak terpasang di hadapan peserta upacara.

Menegaskan suasana upacara tersebut, sebuah mesin pengaduk semen berdiri di sisi tiang bendera itu. Tak jarang jalannya upacara sedikit tersendat karena ada beberapa kesalahan meski tidak mengurangi keseriusan sama sekali.

Petugas upacara diambil seadanya dari warga yang hadir di lokasi tersebut. Sumaeri, pria berusia 65 tahun yang merupakan salah satu peserta upacara mengatakan bahwa mengikuti upacara bendera sekali lagi menjadi saat yang membanggakan dan mengharukan baginya. “Terakhir 53 tahun lalu ketika masih SD [Sekolah Dasar],” ujarnya seusai upacara, Rabu(17/8/2016).

Selama ini, ia hanya sekedar menyaksikan upacara peringatan HUT RI melalui siaran televisi saja. Sumaeri bahkan berharap upacara serupa dilakukan pada tahun mendatang dengan melibatkan lebih banyak warga dusun baik tua maupun muda.

Kepala Dusun Dukuh, Muh. Awaludin yang sekaligus sebagai pemimpin upacara mengatakan bahwa kerja bakti dilakukan dengan mengecor jalan sepanjang 150 meter. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan dana gotong-royong Desa Bumirejo.

“Kami kerja bakti di tanggal ini sekaligus sebagai perwujudan tema tahun ini yakni Indonesia Kerja Nyata,”kata Awaludin.

Diakuinya upacara bendera setiap HUT Ri tak selalu dilakukan di dusunnya namun kegiatan kali ini guna memberikan pemaknaan bagi warga khususnya yang belum pernah mengikuti upacara bendera seumur hidupnya.

Rasa nostalgia sendiri nampaknya berhasil diberikan kepada warga berusia lanjut yang sudah lama melaksanakan upacara bendera terakhir kalinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya