SOLOPOS.COM - KISAH INSPIRATIF : Mengenal Sosok Dubes Azerbaijan, Cucu Pendiri Pondok Gontor

Kisah inspiratif dari cucu pendiri Pongok Gontor, Husnan Bey Fananni, yang menjadi Dubes RI untuk Azerbaijan.

Madiunpos.com, PONOROGO — Duta Besar RI untuk Republik Azerbaijan, Husnan Bey Fananni, merupakan keturunan atau cucu dari salah satu trimurti, pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, Zainuddin Fanani.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Husnan dilantik sebagai duta besar di Azerbaijan pada Januari 2016 lalu. Husnan merupakan Dubes RI kedua sejak kedutaan besar di Republik Azerbaijan itu dibuka pada tahun 2010. Dia berkomitmen untuk memperkenalkan budaya bangsa Indonesia di negara Eropa itu, selain itu juga mempererat hubungan diplomatik antar-kedua negara baik di bidang politik dan ekonomi.

Peraih gelar doktor di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, itu bercerita dirinya memang lahir di Jakarta. Namun, dia mengaku lebih bangga saat memperkenalkan dirinya sebagai warga Ponorogo, karena orangtuanya merupakan orang Ponorogo.

Sejak kecil, Husnan sudah berada di Pondok Gontor untuk menimba ilmu selama enam tahun. Kemudian pada 1986, Husnan merantau ke Pakistan untuk menimba ilmu di salah satu universitas di negara itu. Dia mengaku selama enam tahun di Pakistan tidak pernah pulang ke rumah. Sehingga selama enam tahun dihabiskannya untuk belajar dan berjuang hidup di negara itu.

Sepulang dari Pakistan, ujar Husnan, dirinya melanjutkan studi di Belanda. Di Belanda, Husnan menghabiskan waktu selama empat tahun untuk belajar berbagai ilmu.

“Saya selama di Pakistan dan Belanda tidak pernah pulang ke Indonesia. Bahkan saat itu, beberapa adik saya yang menikah pun, saya tidak bisa menghadirinya,” ujar Husnan saat berkunjung ke Sekolah Alam Bumi Langit Mulia, Ponorogo, Selasa (20/9/2016).

Seusai dari Belanda, pada 1997, Husnan memutuskan untuk pulang ke Tanah Air. Namun, saat itu di Tanah Air sedang bergejolak reformasi dan dirinya pun mengaku sempat kacau dalam kondisi itu. Harapnnya saat kembali ke Indonesia bisa hidup dan bekerja pupus, karena saat reformasi justru banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Saya saat pulang di Indonesia itu bingung, kok ini malah banyak ada PHK. Saya pulang ke Indonesia sempat berjualan rokok, karena saking bingungnya,” ujar dia.

Namun, kondisi tersebut berangsur berubah dan kini dirinya dipercaya Presiden Jokowi untuk menjadi Dubes RI di Azerbaijan.

Husnan mengatakan Azerbaijan merupakan negara pecahan dari Uni Soviet dan berbatasan langsung dengan Turki, Rusia, Iran, Armenia, dna Georgia. Azerbaijan juga berada di dekat laut Kaspia atau danau Kaspia yang merupakan danau terbesar di dunia.

Azerbaijan merupakan negara penghasil minyak dan gas terbesar kedua setelah Timur Tengah. Indonesia merupakan negara pengimpor minyak dari Azerbaijan dengan total transaksi sekitar 2,4 miliar dolar per tahun.

“Azerbaijan sering dikatakan tanah bertuah yaitu berada di lembah Kaukakus. Karena di negara ini sumber minyak dan gasnya sangat besar. Banyak orang menyebut bahwa Azerbaijan itu land of fire,” ujar Pria kelahiran 13 November 1967 itu.

Lebih lanjut, Husnan menceritakan Azerbaijan yang hanya berpenduduk sekitar 10 juta jiwa itu merupakan negara kaya karena tambang minyaknya. Selain itu, Azerbaijan merupakan pintu masuk menuju pasar Eropa Timur. Dengan kondisi tersebut, sangat tepat bagi Indonesia menaruh perhatian terhadap negara itu.

Bagi Husnan memperkenalkan kebudayaan dan kekayaan sumber daya alam di Indonesia sangat penting. Hal ini supaya lebih terjalin hubungan bilateral yang erat antara Indonesia dan Azerbaijan.

“Salah satu pengenalan budaya Indonesia ya dengan menggelar berbagai pameran kebudayaan dan mengikuti pameran budaya dan kuliner yang ada di situ,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya