SOLOPOS.COM - Dosen FMIPA UNS Solo, Mohtar Yunianto, menunjukkan hasil risetnya, Smart FEWS, Rabu (28/9/2016). (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Kisah inspiratif tentang Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret (FMIPA UNS), Mohtar Yunianto, yang membuat alat pendeteksi dini banjir, Smart Flood Early Warning System (Smart FEWS).

Solopos.com, SOLO – Hasil riset Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret (FMIPA UNS), Mohtar Yunianto, yang diberi nama Smart Flood Early Warning System (Smart FEWS) ini, berhasil terpilih sebagai salah satu inovasi terbaik Produk Hasil Riset Hilirisasi 2016 oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Alat deteksi dini banjir berbasis teknologi SMS Gateway, Android dan website tersebut dirancang Mohtar, karena melihat permasalahan di beberapa daerah rawan banjir di Jawa Tengah, termasuk di Kota Solo.

“Awalnya karena melihat permasalahan banjir di Kota Solo ini. Mengingat Kota Solo merupakan salah satu daerah rawan banjir karena termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo. Dengan kondisi tersebut, Kota Solo sewaktu-waktu bisa dilanda banjir. Termasuk Kampus UNS di Kentingan, juga dekat dengan Sungai Bengawan Solo yang bisa meluap kapan saja,” ungkap Mohtar saat ditemui wartawan di Hotel Dana, Rabu (28/9/2016).

Mohtar memulai riset awal Smart FEWS 2011 lalu. Alat deteksi dini banjir tersebut memberikan informasi tentang ketinggian air sungai. “Setiap terjadi kenaikan permukaan air, alat tersebut memberikan laporan melalui SMS gateway, android, maupun di website,” terangnya.

Mohtar mengakui, sebelum ada temuan alat tersebut, sebenarnya sudah ada alarm banjir yang dipasang pihak pengelola sungai. “Tapi yang sering terjadi ketika kondisi air naik, alarm tidak berfungsi. Hal itu dikeluhkan para penjaga pintu dan warga. Sehingga dari permasalahan itu kami rancang Smart FEWS ini,” ungkapnya.

Cara kerja Smart FEWS, lanjutnya, yaitu dengan mendeteksi ketinggian air sungai kemudian mengirimkan data tersebut secara telemetri ke server yang ada di FMIPA UNS. Catu daya yang digunakan dalam alat tersebut adalah menggunakan panel surya yang disimpan dalam sel aki.

“Jadi dalam kondisi apapun alat itu bisa berfungsi karena setiap hari mendapat suplay daya dari sinar matahari,” jelasnya.

Kemudian aplikasi penampil data yang dibuat berisi status, ketinggian muka air sungai, data ketinggian tiap hari, bulan dan tahun serta lokasi dan level air dalam bentuk map di google map untuk sepuluh titik alat.

“Data-data tersebut bisa diakses secara realtime melalui alamat http://banjir.mitigasi.com serta dalam bentuk aplikasi berbasis android yang dapat di instal di handphone yang memiliki OS android yang diberi nama Smart FEWS,” terangnya.

Untuk sms gateway juga diset untuk dapat memberikan informasi ketinggian ke nomor tertentu yang sudah disimpan dalam database.
“Alat yang sudah dibuat sudah dipasang di sepuluh titik, delapan titik di antaranya dipasang di daerah mulai dari perbatasan Wonogiri sampai Kabupaten Sragen, sedangkan dua titik lainnya dipasang di Ponorogo,” imbuhnya.

Dengan memanfaatkan Smart FEWS ini, Mohtar mengharapkan mampu meminimalisasi adanya korban banjir. Laporan Smart FEWS langsung tersampaikan ke pengelola. Bahkan ketika terjadi kerusakan di alat Smart FEWS, laporan bisa langsung masuk.

“Termasuk ketika ada yang memegang alat tersebut bisa terdeteksi,” katanya.

Menurut Mohtar, Smart FEWS juga bisa dipasang di lokasi bencana banjir bandang di Garut, Jawa Barat untuk memantau kemungkinan terjadinya banjir susulan sehingga dapat mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. Namun menurut dia, perlu dilakukan integrasi sejumlah alat deteksi.
“Selain deteksi banjir yakni deteksi longsor dan curah hujan,” tambahnya.

Mohtar menyatakan, Smart FEWS saat ini siap diproduksi massal untuk membantu masyarakat dalam penanggulangan dan antisipasi bencana banjir.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya