SOLOPOS.COM - Mita berbincang dengan salah satu pegawainya di Herritage Brass (Tokopedia)

Kisah inspiratif kali ini tentang calon bidan yang menggeluti bisnis sambil melestarikan budaya Indonesia.

Solopos.com, SOLO – Memiliki pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan merupakan hal biasa. Tapi, sayangnya tidak semua orang mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keilmuannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mita berbincang dengan salah satu pegawainya di Herritage Brass (Tokopedia)

Mita berbincang dengan salah satu pegawainya di Herritage Brass (Tokopedia)

Hal itu tentu menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang, seperti Mita Nurul Fajar Indah, seorang pebisnis ukiran asal Semarang, Jawa Tengah.

Berbeda dengan kebanyakan orang, wanita kelahiran 1991 itu justru memilih menjadi pebisnis online, yang bertolak belakang dengan pendidikannya di jurusan kebidanan. Bukan tanpa alasan, seni ukiran adalah makanannya setiap hari sejak kecil, karena merupakan usaha milik orang tuanya.

Semua produk seni ukiran dari rumah kerajinan kuningan, Herritage Brass, yang dipasarkan secara online itu dilatari oleh kecintaan Mita terhadap budaya lokal. Ia ingin membantu melestarikan khazanah budaya Indonesia melalui bisnis online itu.

Sebab, pada mulanya ia mengaku kerajinan kuningan belum terlalu dikenal oleh masyarakat lokal di sekitar tempat tinggalnya. “Melalui bisnis ini, saya ingin melestarikan budaya dalam negeri supaya semua orang mengenalnya,” ujar Mita, owner Herritage Brass, seperti tertulis dalam siaran pers Tokopedia yang diterima Solopos.com, Jumat (21/4/2017).

Ketekunan dan kegigihan Mita mengembangkan bisnis tersebut akhirnya membuahkan hasil membahagiakan. Melalui bisnis online yang dikelola, ia berhasil memperkenalkan kerajinan kuningan tersebut ke seluruh wilayah Indonesia.

Bisnis yang berkembang pesat itu membuat Mita sukses menggandeng puluhan pengrajin kuningan dari Kota Semarang dan Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Semua hasil karya para pengrajin itu dipasarkan melalui situs e-commerce terbesar di Indonesia, Tokopedia.

Meski telah meraih kesuksesan di usia muda, Mita terus mengembangkan usaha orang tuanya itu. Ia ingin mengembangkan usaha tersebut sampai ke kancah internasional. Kendati demikian, ia tidak hanya berfokus pada bisnis saja.

Mita juga giat melakukan pelatihan membuat kerajinan kuningan untuk karang taruna yang ada di sekitarnya. Hal itu dilakukan untuk memotivasi kawula muda untuk berani bermimpi dan membangun bisnis mereka sendiri.

“Saya berharap, ke depannya banyak anak muda yang berani bermimpi dan membangun bisnisnya sembari melestarikan budaya setempat,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya