SOLOPOS.COM - Dua siswi SMAN 1 Blora, Intan Aprilisa Ilhami, dan Anggi Sabrina Putri, memamerkan produk kreatifnya berupa alas sandal yang terbuat dari serbuk kayu jati saat dipamerkan dalam Toyota Eco Youth (TEC) ke-10 2016 di SMAN 2 Semarang, Selasa (11/10/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Kisah inspiratif kali ini datang dari dua siswi SMAN 1 Blora yang berhasil menciptakan alas sandal dari serbuk kayu dan diproduksi dengan menggandeng ibu-ibu rumah tangga di wilayah mereka.

Semarangpos.com, SEMARANG – Dua siswi SMAN 1 Blora, Jawa Tengah (Jateng), Intan Aprilisa Ilhami, dan Anggi Sabrina Putri, berhasil menciptakan produk alas sandal dari limbah serbuk kayu jati. Produk kreatif dua siswi yang masih duduk di bangku Kelas XI MIPA SMAN 1 Blora itu pun saat ini sudah dipasarkan secara online dengan menggandeng ibu-ibu rumah tangga di wilayah mereka untuk ikut memproduksi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukan hanya itu, produk kreatif dua siswi SMAN 1 Blora itu juga berhasil masuk sebagai salah satu dari 25 finalis yang diikutkan dalam kompetisi lingkungan hidup yang diprakarsai Toyota bertajuk Toyota Eco Youth (TEY) Ke-10 2016. Dijumpai Semarangpos.com di sela-sela memamerkan produk kreatif di SMAN 2 Semarang, Selasa (11/10/2016), kedua siswi SMAN 1 Blora menyatakan ide pembuatan alas sandal dari serbuk kayu itu didasari atas pemikiran yang sederhana.

“Di daerah kami [Blora] kebetulan banyak pohon jati yang digunakan untuk membuat mebel. Dalam pembuatan itu banyak serbuk sisa-sisa mebel itu yang menjadi limbah. Dari pada dibuang atau mengotori lingkungan, kami manfaatkan saja menjadi alas sandal,” terang Intan.

Ahmad Idris Setiawan, yang menjadi guru pembimbing proyek kreatif kedua siswa itu, menambahkan proses pembuatan alas sandal itu cukup sederhana. Serbuk kayu yang akan digunakan untuk membuat alas sandal itu pertama-tama dicampur dengan lem lateks. “Setelah dicampur lem lateks, adonannya dimasukkan ke dalam cetakan dan direkatkan. Cetakannya disesuaikan dengan bentuk yang diinginkan. Pembuatannya cukup mudah dan biayanya juga murah,” terang Ahmad Idris.

Ahmad Idris menyebutkan usaha kreatif anak didiknya itu saat ini juga mampu mendorong ibu-ibu rumah tangga yang ada di lingkungan sekitar, yakni di Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora, Blora, tergugah dan turut bergabung. Ibu-ibu itu diberdayakan guna membuat sandal, sementara alasnya berasal dari hasil karya anak didiknya itu.

“Dalam sehari, kami bisa membuat 5-10 pasang sandal. Satu pasangnya dijual Rp30.000-Rp50.000. Memang untuk saat ini pemasarannya belum kami lakukan secara besar-besaran. Hanya melalui mulut ke mulut atau memanfaatkan media jejaring sosial,” imbuh pria yang mengajar mata pelajaran Matematika itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya