SOLOPOS.COM - Ibu-ibu anggota Sanggar Srikandi 20 menunjukkan koleksi batik ecoprint di sanggar mereka, Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Selasa (7/2/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Batik ecoprint karya ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Sanggar Srikandi 20 Desa Donohudan, Ngemplak, Boyolali, direncanakan jadi oleh-oleh khas daerah di Asrama Haji Boyolali.

Kepala Desa Donohudan, Rohmadi, mengatakan menjelang Lebaran Haji pada 2023, ada rencana menyewa gerai di Asrama Haji Donohudan (AHD) untuk memasarkan batik ecoprint buatan UMKM desanya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Jadi rencananya bisa jadi oleh-oleh, handmade warga sini. Kalau dijual di Asrama Haji kan potensinya besar,” ungkapnya saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Selasa (7/2/2023).

Rohmadi mengatakan AHD Boyolali sangat potensial untuk memasarkan batik ecoprint karya UMKM Donohudan karena setiap tahunnya paling tidak ada ribuan calon haji berangkat dari sana. Tak hanya itu, ada juga potensi pasar dari kalangan pengantar calon haji.

Kemudian, beberapa acara setingkat provinsi juga kerap dilaksanakan di AHD Boyolali. Sehingga, ia optimistis batik ecoprint Donohudan dapat berkembang pesat.

Saat ini ia masih menunggu kesiapan ibu-ibu yang menggawangi UMKM batik ecoprint di Sanggar Srikandi 20 untuk pembukaan gerai batik ecoprint tersebut. Lebih lanjut, Rohmadi menceritakan batik ecoprint di Donohudan, Boyolali, dirintis sejak 2020.

Awalnya, Pemdes Donohudan menggandeng instruktur batik untuk memberdayakan ibu-ibu setempat. “Batik ecoprint desa kami sudah ikut di berbagai ajang pameran yang diadakan pemerintah kabupaten. Ada juga di acara provinsi di Asrama Haji. Untuk pemasarannya juga sudah lewat media sosial dan instansi-instansi,” kata dia.

Pada 2023 ini, lanjut Rohmadi, akan ada pelatihan untuk merekrut anggota baru Sanggar Srikandi 20. Para senior akan berfokus mengembangkan produk sedangkan anggota baru akan belajar dari nol.

Pelaksana Humas Sanggar Srikandi 20, Sri Hartati, mengatakan kelompoknya siap jika nanti produk batik ecoprint dipasarkan di gerai Asrama Haji Donohudan. Meski, Hartati mengakui saat ini sudah mulai kekurangan personel.

Butuh Anggota Baru

Ia menceritakan awalnya ada 12 anggota Sanggar Srikandi yang terdiri dari ibu rumah tangga, guru, terapis, dan lain-lain. Namun, seiring berjalannya waktu ada yang ikut suami pindah dan semakin sibuk bekerja sehingga tinggal lima orang yang aktif.

“Biasanya kalau buat itu seminggu [sepekan] buat tiga potong kain. Seminggu itu buat motif, perendaman dan pewarnaan itu butuh satu minggu. Kemudian, untuk fiksasi warna juga satu minggu. Jadi satu orang kalau fokus buat begitu bisa tiga potong kain dalam dua minggu,” ujar dia.

Akan tetapi, sekarang banyak anggota yang sibuk sehingga membuat batik ecoprint hanya menjadi kegiatan saat senggang. Ketika mendengar ada pelatihan untuk merekrut anggota baru, Hartati menyambut gembira.

Menurutnya memang dibutuhkan anggota baru untuk menambah produktivitas batik ecoprint Sanggar Srikandi 20 Donohudan, Boyolali. Selain permasalahan anggota, Hartati mengatakan permasalahan yang lain adalah kesulitan mencari daun untuk ecoprint.

Ia bercerita dulu tiap-tiap anggota membagi tugas sehingga ada orang yang bertugas menyuplai daun. “Waktu itu orangnya belum bekerja, sekarang sudah bekerja. Jadi kami memang butuh personel baru lagi,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menginformasikan produk batik ecoprint Srikandi 20 tidak hanya kain batik, tapi sudah diolah menjadi tas, dompet, mukenah, dan gamis. Untuk harganya bervariasi dari Rp30.000-Rp250.000 tergantung tingkat kerumitan dalam pembuatannya.

“Ciri khas dari batik ecoprint Donohudan itu bukan dari motifnya, tapi dari warnanya yang ijo royo-royo,” kata dia. Produk-produk dari Sanggar Srikandi 20 tak hanya berputar di wilayah Kabupaten Boyolali tapi juga sudah sampai ke Pekalongan, Bogor, Bandun, dan kota-kota lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya