SOLOPOS.COM - Ilustrasi minyak goreng. (Solopos.com - Antara/Prasetia Fauzani)

Solopos.com, KLATEN — Gonjang-ganjing minyak goreng membikin emak-emak di Klaten geregetan. Minyak goreng yang sebelumnya seakan lenyap, kini mendadak melimpah lagi ketika pemerintah mencabut ketentuan penerapan HET.

Salah satu warga Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Mutiara, 31, mengatakan minyak goreng mendadak menghilang saat pemerintah menerapkan HET, 1 Februari 2022. Waktu itu, harga minyak goreng di toko modern berjejaring Rp14.000 per liter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat awal penerapan HET, saya datang ke toko itu masih ada. Hari selanjutnya saya datang karena penasaran, minyak goreng di rak etalase toko sudah kosong. Saya datang ke beberapa toko kondisinya sama,” kata Mutiara kepada Solopos.com, Minggu (20/3/2022).

Baca Juga: Minyak Goreng Rp14.000 Belum Ada di Pasar, Pemkab Klaten Tunggu Pusat

Ekspedisi Mudik 2024

Setelah pemerintah mencabut ketentuan HET, tiba-tiba minyak goreng melimpah. Harganya mendadak mahal.

“Mahal banget sih emang. Malah lebih mahal dari pada sebelum pemerintah menerapkan HET. Tapi yo wes, piye meneh [mau bagaimana lagi]. Sebel sih,” kata dia.

Ibu rumah tangga asal Desa Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan, Jumiyatun, 46, mengatakan harga minyak goreng kemasan di sejumlah toko kini berkisar Rp23.000-Rp24.000 per liter.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng & Terigu Naik, Pedagang Gorengan Klaten Dilematis

“Ketika harga minyak goreng diturunkan [pemerintah menerapkan HET], mencari minyak goreng sulit. Kalau pun ada pembelian dibatasi, hanya boleh 1 liter. Tetapi setelah ketentuan HET dicabut, stoknya melimpah dan ada dimana-mana. Tetapi harganya langsung naik,” kata dia.

Jumiyatun berharap kenaikan harga minyak goreng tak ujug-ujug melejit seperti saat ini.

“Naik ya naik tetapi jangan terlalu jauh kenaikannya seperti saat ini. Tolong kasihani masyarakat. Kalau naik itu ya bertahap,” ungkap dia.

Warga Desa Ketitang, Kecamatan Juwiring, Risha, 26, mengatakan saat pemerintah menerapkan HET, stok minyak goreng di toko-toko mendadak sedikit.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Klaten Masih Rp21.000 per Liter, Pedagang Pusing

“Terus tadi mencari ke toko yang sama, minyak goreng yang dipajang sangat banyak. Harganya juga naik,” ungkap dia.

Warga Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah, Dewi, 41, berharap stok dan harga minyak goreng kembali seperti sebelum ada gonjang-ganjing minyak goreng selama beberapa bulan terakhir.

“Inginnya kembali seperti dulu. Stoknya ada, harga terjangkau. Memang kalau masak bisa pepes dan bisa direbus. Tetapi mau makan mendoan bikinnya tidak bisa kalau direbus,” kata dia.

Baca Juga: Jos! Street Furniture Malioboro Jogja Ternyata Buatan Wong Ceper Klaten

Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 11/2022 yang mencabut ketentuan HET yang diatur pada Permendag No 6/2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng.

Sebelumnya, harga minyak goreng ditetapkan Rp11.500 per liter untuk minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000/liter.

Kebijakan yang mengatur HET itu dicabut. Sementara dalam Permendag No 11/2022, minyak goreng curah masih mengacu pada HET senilai Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya