SOLOPOS.COM - Halte shuttle ojek motor listrik di Bali Collection kawasan ITDC, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

Solopos.com, BADUNG — Sebanyak 75 pengemudi ojek motor listrik menjalani seleksi ketat sebelum bertugas sebagai operator kendaraan pengumpan delegasi, panitia, serta peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di dalam kawasan ITDC, Nusa Dua, Bali.

Layanan transportasi gratis tersebut diinisiasi oleh Electrum, perusahaan bersama yang didirikan Gojek (bagian dari Grup GoTo) dan TBS Energi Utama. Shuttle motor listrik gratis itu tersedia pada halte antar jemput di 5 titik strategis dan 6 titik antar yang terintegrasi dengan layanan bus listrik dari Kementerian Perhubungan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Layanan ini mulai dioperasikan Rabu (19/10/2022) hingga momentum puncak KTT G20 pada Selasa-Rabu (15-16/11/2022). Salah seorang pengemudi ojek motor listrik, Aris Susanto, mengaku harus menjalani seleksi data terlebih dahulu sebelum mendapatkan ID Card sebagai tanda dirinya bisa mulai melayani penumpang.

“Oktober lalu saat masih persiapan, jumlah kami lebih banyak sekitar 150 orang. Kemudian saat KTT G20 ini berkurang separuhnya tinggal 75 orang,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (15/11/2022).

Halte shuttle ojek motor listrik di Bali Collection kawasan ITDC, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

Aris mengaku data tersebut dikumpulkan oleh Gojek kemudian disetorkan kepada Kementerian Hukum dan HAM, Kepolisian untuk screening latar belakang pengemudi. Setelah dirasa clear, mereka baru maju ke tahapan berikutnya yakni pelatihan khusus seputar service excellence, pengenalan kendaraan listrik, serta bahasa Inggris dasar. “Bangga sekali menjadi bagian dari sejarah. Kan belum tentu sekali seumur hidup,” ungkapnya.

Baca Juga: Tak Akui Rusia, Presiden Ukraina Sebut KTT G20 dengan G19

Hal senada disampaikan oleh pengemudi lain, Fendi. Selain karena seleksi yang ketat dan bisa lolos, ia senang bisa menjadi bagian dari hajatan besar KTT G20. “Enggak terhitung berapa kali bolak-balik. Peserta ataupun panitia lebih suka naik motor listrik dibandingkan bus. Mungkin karena bus harus menunggu lama, sementara kami lebih cepat. Seorang pun berangkat,” kata dia.

Pengemudi lain, Dimas Ganda, mengaku tak mengetahui nominal upah yang akan diterimanya nanti. Ia sudah cukup senang menjadi bagian dari layanan terintegrasi itu.

“Seleksinya saja ketat, makanya saya senang bisa jadi kendaraan pengumpan. Saya bertugas sudah sebulanan,” ungkapnya.

Baca Juga: Megawati, SBY dan Jusuf Kalla Hadiri Gala Dinner KTT G20 Bali

Sebagai informasi, akses utama The Nusa Dua dibatasi sejak Minggu (13/11/2022) hingga Kamis (17/11/2022). Kendaraan dialihkan ke Jalan Pratama dan Gopala, Kelurahan Benoa.

Akses masuk ke kawasan The Nusa Dua melalui North Gate dan South Gate karena Main Gate hanya digunakan untuk akses delegasi. Kendaraan yang diizinkan masuk adalah roda empat atau lebih dengan stiker resmi dari Sekretariat Bersama G20.

Karyawan dan yang berkegiatan di dalam kawasan The Nusa Dua wajib menggunakan ID resmi G20, sepeda motor dilarang masuk ke dalam kawasan The Nusa Dua dan wisatawan yang menginap di kawasan The Nusa Dua diwajibkan untuk mengenakan gelang penanda yang disiapkan hotel/fasilitas.

Baca Juga: Dorong UMKM Go Global, BRI Pamerkan Produk Terbaik Indonesia pada G20 di Bali

Kendaraan yang tak memiliki stiker khusus diminta memarkirkan kendaraan mereka di lokasi yang telah ada kemudian beralih menumpang kendaraan listrik yang telah disediakan di Lapangan Lagoon Nusa Dua. Selain motor listrik, panitia juga menyediakan bus listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya