SOLOPOS.COM - Banner jalur gowes gadis desa. (Detik.com)

Solopos.com, MALANG – Jalur gowes gadis desa di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi perbincangan hangat. Keberadaan jalur itu diketahui dari banner kegiatan bersepeda yang dilakukan salah satu komunitas dengan memasang logo Pemkab Malang.

Meski demikian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang memastikan jalur itu di luar pengembangan pemerintah.

Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi

"Itu bukan event Pemkab Malang, tetapi kemungkinan dari komunitas gowes itu sendiri," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang Made Arya Wedanthara seperti dikabarkan Detik.com, Senin (14/9/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Pria Penusuk Syekh Ali Jaber Ngaku Dihantui, Halusinasi?

Sayangnya Made tidak tahu pasti siapa dalang di balik banner jalur gadis desa yang viral tersebut. Jalur yang berada di Kecamatan Karangploso itu kini dipastikan telah menghilang. Jalur itu melintasi sungai dan para peserta bisa berfoto dengan para gadis yang mengenakan kemben, seolah sedang mandi.

Jalur gowes gadis desa tersebut sempat menjadi polemik sampai akhirnya dihapus oleh pemerintah setempat. Camat Karangploso, Indra Gunawan, membenarkan adanya event gowes di wilayahnya pada Minggu (6/9/2020).

Tetapi, Indra menegaskan, tidak ada rute atau jalur gowes gadis desa yang foto banner dan videonya viral di media sosial.

"Tidak ada di sini jalur gowes gadis desa, dan memang seterusnya tidak akan ada. Itu ulah orang pencari uang untuk dirinya sendiri," ujar Indra.

Dory Harsa dan Nella Kharisma Nikah, Netizen Minta Foto Akad Sampai Tuding Murtad

Indra menegaskan para gadis itu tidak termasuk dalam acara gowes, alias menyusup. Menurutnya rute gowes dalam acara itu dibagi menjadi dua, yakni santai dan ekstrem.

Penyusup itu kemudian memasang banner sebagai pemanis di salah satu jalur. Mengetahui hal itu, panitia langsung membubarkan para penyusup tersebut.

"Banner dengan jalur itu dibuat orang ngamen itu, di jalur ekstrem atau di wilayah Donowarih. Maksudnya dan tujuannya mengajak selfie dan harus membayar," tegas Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya