SOLOPOS.COM - Soeharto (kanan), Ibu Tien (kiri), dan Mbak Tutut. (Instagram-@tututsoeharto)

Solopos.com, SOLO – Jumat Pahing, 26 Desember 1947, menjadi hari bersejarah bagi Soeharto, anak petani kelahiran Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pria berusia 26 tahun itu mempersunting gadis muda keturunan ningrat dari Kadipaten Mangkunegaran, Raden Ayu Siti Hartinah.

Kisah mereka cukup unik, karena pernikahan itu digelar tanpa cinta-cintaan. Perjodohan mempersatukan mereka sampai ajal menjemput. Pertemuan tak sengaja saat mereka masih sekolah menjadi awal dari segala romansa kehidupan yang mereka jalani 49 tahun lamanya. Ibu Tien, wanita keturunan darah biru itu dengan setia mendampingi Soeharto, prajurit TNI sampai ajal menjemputnya. Bagaimana kisah cinta mereka? Ulasan lengkap tentang kisah cinta antara Soeharto dan Siti Hartinah bisa dibaca di Kisah Cinta Anak Petani & Bangsawan Mangkunegaran.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Konten menarik lain yang bisa dibaca di kanal Espos Plus terkait personifikasi koruptor dalam bentuk rayap yang memakan uang puluhan juta milik warga Solo. Uang Rp100 juta milik penjaga SDN Lojiwetan, Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Solo, Samin, sebagian rusak dimakan rayap setelah disimpan 2,5 tahun, Selasa (13/9/20220). Penyanyi era 1970an Mogi Darusman mempersonifikasikan kelakuan koruptor di Indonesia bagaikan rayap pemakan uang.

Betapa tidak, rayap-rayap itu seolah tak peduli uang yang dilahapnya merupakan hasil jerih payah Samin menabung selama 2,5 tahun. Sama seperti ulah pelaku korupsi yang mencuri uang negara yang seharusnya digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.

Baca Juga: Saat Kesakralan Gunung Bromo Terusik Kencing Turis Asing

Samin yang berusia 53 tahun bekerja sebagai penjaga sekolah dan kerap menerima upah dari membuatkan minuman untuk guru. Ia juga kerap diberi uang saat diminta tolong memfotokopi dokumen. Setiap mendapat upah itu ia masukkan ke dalam celengan di rumahnya. Ulasan lengkap mengenai personifikasi koruptor dalam wujud rayap ini bisa dibaca di Rayap Pemakan Uang, Personifikasi Koruptor Menurut Mogi Darusman.

Berita menaik lain yang bisa dibaca di kanal Espos Plus terkait fenomena mobil bergoyong. Seperti fungsinya, mobil merupakan salah satu alat transportasi. Kepemilikan mobil bagi seseorang memang bersifat pribadi. Namun, bukan berarti orang bisa memanfaatkan mobilnya dengan sesuka hati.

Desain tertutup pada mobil bertujuan melindungi pengemudi dan penumpang dari paparan hujan atau panasnya terik mentari. Desain tertutup berarti menambah kenyamanan bagi pengemudi dan penumpangnya. Dengan desain tertutup maka privasi pengemudi dan penumpang lebih terjaga. Namun, desain tertutup pada mobil juga bisa disalahgunakan untuk kegiatan yang bersifat privat seperti pacaran bahkan menjurus mesum. Ulasan lengkap mengenai fenomena mobil goyang ini tersaji dalam artikel Fenomena Mobil Goyang, Antara Fantasi Seksual dan Kecerobohan Akut.

Baca Juga: Perdikan Kalioso, Daerah Istimewa Tempat Aman Pejuang dari Kejaran Belanda

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan sudut pandang khas dan pembahasan mendalam dengan basis jurnalisme presisi. Membaca konten premium akan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang suatu topik dengan dukungan data yang lengkap. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium di kanal Espos Plus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya