SOLOPOS.COM - Camat Mondokan, Sragen, Agus Endarto, tiduran di lincak depan rumah dinasnya saat berbincang ringan dengan pegawai kecamatan di area basement Kantor Kecamatan Mondokan, Sragen, Rabu (29/3/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGENCamat di Sragen dituntut blabak untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Namun, tuntutan blabak camat itu tidak dibarengi dengan adanya fasilitas rumah dinas camat yang memadai dan layak.

Hal itu menjadikan para camat harus dapat berkreasi sendiri mencari solusi. Ini seperti yang dilakukan Camat Mondokan, Sragen, Agus Endarto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia memanfaatkan ruangan bekas gudang di basement menjadi kamar untuk tempat tinggal selama blabak. Ruang berukuran 5 meter x 3 meter itu di dekat toilet umum dan tempat parkir.

Ruangan tersebut sebelumnya gudang tetapi sekarang menjadi tempat tinggal camat. Ruangan sempit itu seperti indekos, yakni hanya cukup diisi kasur dan meja kecil untuk bekerja secara lesehan.

Ekspedisi Mudik 2024

Jendelanya pun hanya berupa boven kecil yang berfungsi untuk angin-angin. Di depan ruangan itu ada lincak terbuat dari bambu wulung dan meja kecil sebagai tempat untuk menerima tamu.

“Saya dilantik jadi camat itu 31 Juni 2022. Tetapi saya memanfaatkan gudang untuk tempat tinggal baru dua bulan yang lalu. Ya seadanya yang penting blabak. Biasanya tidur di sini selama Senin-Kamis. Kalau Jumat pulang,” kata Agus saat berbincang dengan Solopos.com sambil tiduran di lincak depan rumah dinasnya, Rabu (29/3/2023) siang.

Agus tinggal di Kampung Kalibening, Kelurahan Kroyo, Karangmalang, Sragen. Perjalanan dari Sragen ke Mondokan dengan menaiki motor saja membutuhkan waktu paling cepat 30 menit.

Kalau menggunakan mobil bisa lebih dari 30 menit. Dia berharap ada rumah dinas yang layak untuk blabak.

“Yang pernah melihat langsung kondisi rumah dinas ini baru Mas Bowo [legislator DPRD Jateng Untung Wibowo Sukawati] dan Mas Dwiyanto [Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah atau BPKPD Sragen]. Saat itu saya masih pakai kaus singlet karena habis mandi,” ujarnya sembari berkelakar.

Kabag Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Tri Mulyono, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (30/3/2023), mengungkapkan masih banyak camat yang belum memiliki fasilitas rumah dinas yang layak untuk hunian. Dari 20 kecamatan yang ada di Sragen, rumah dinas camat yang dinilai benar-benar layak dan memenuhi syarat sebagai tempat tinggal baru di Kecamatan Ngrampal.

Dia menyebut sebenarnya seperti di Jenar dan Gondang sudah ada rumah dinas dengan memanfaatkan bangunan peninggalan Belanda.

“Tetapi kalau berani ya bisa tinggal tetapi rata-rata tidak bisa tidur. Sebagus-baguisnya rumah Londo tetap tidak bisa tidur,” ujar Trimul yang juga mantan Camat Jenar dan Camat Sambungmacan itu.

Dia menyampaikan camat yang tidak memiliki rumah dinas biasanya memanfaatkan ruangan yang ada sebagai rumah dinas. Dia mengatakan bisanya menyekat di areal basement untuk dibuat kamar untuk tempat  tinggal.

Di Sambirejo, ujar dia, memanfaatkan bangunan yang agak lumayan baik.

“Saya sudah meminta ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) supaya setiap tahun bisa mengalokasikan anggaran untuk pembangunan rumah dinas camat yang layak. Tidak harus besar, rumah tipe 21 itu sudah cukup. Yang penting layak untuk tempat tinggal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya