SOLOPOS.COM - Gerai es krim dan teh Mixue. (Instagram/@mixueindonesia)

Solopos.com, JAKARTA — Belum lama ini brand Mixue menjadi trending topik di Twitter pada Selasa (26/12/2022).

Banyak meme yang beredar luas soal masifnya Mixue dalam membuka gerai, karena gerai es krim ini memiliki banyak cabang bahkan saling berdekatan dan bisa dijumpai di mana saja.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Dikutip Bisnis dari Momentum Asia, Mixue telah menjadi jaringan teh dan es krim terbesar di China. Pada akhir Maret 2022, Mixue memiliki 21.582 gerai.

Bahkan, Mixue disebut-sebut menjadi gerai terbesar kelima di dunia, menyalip total jumlah pembukaan gerai McDonald’s, jika dilihat dari kurun waktu selama tiga tahun berdiri.

Tak heran, jika banyak netizen yang akhirnya penasaran siapa dan dari mana asal gerai es krim satu ini. Terlebih, harga minuman yang ditawarkan memang relatif murah.

Baca Juga: Dilirik Raffi Ahmad untuk Investasi, Ini Harga Tiket Masuk Semarang Zoo

Zhang Hongchao, pemilik dari Mixue Ice Cream & Tea yang berdiri sejak 1997 di China.(Istimewa/Beautynesia)
Zhang Hongchao, pemilik dari Mixue Ice Cream & Tea yang berdiri sejak 1997 di China.(Istimewa/Beautynesia)

Lantas sebenarnya siapa sosok di balik kesuksesan Mixue dan bagaimana perjalanan bisnisnya?

Zhang Hongchao merupakan pemilik dari Mixue Ice Cream & Tea yang berdiri sejak 1997 di China. Melansir dari Foodtalks, diketahui bahwa awal perjalanan bisnisnya ini dimulai ketika Hongchao masih menjadi mahasiswa semester empat, di mana idenya muncul ketika dia bekerja paruh waktu di toko minuman dingin yang berspesialisasi dalam membuat es serut kala musim panas.

Dalam pekerjaan paruh waktunya, dia menemukan peluang bisnis yang bisa dirinya segera kembangkan. Bermula dari Tabungan Sang Nenek Bermodalkan tabungan sang nenek sebesar 4.000 RMB, yang pada tahun itu bernilai sekitar Rp7 juta, Hongchao pun mulai mendirikan warung kecil untuk mulai menjual es serut, ketika dirinya telah lulus dari perkuliahan.

Dengan modal yang terbatas, membuat dia harus efisien dalam membelanjakan uangnya, untuk membeli lemari es, beberapa bangku, dan meja lipat.

Bahkan, dirinya memanfaatkan barang-barang yang ada, seperti motor, meja putar dan pemotong, untuk ketiga barang tersebut dirakit agar bisa beroperasi sebagai mesin serut. Adapun, tiga produk utama yang ditawarkannya adalah es serut, es krim, dan smoothie.

Baca Juga: Lagi Ngehit! Ternyata Ini Dia Pemilik Mixue yang Bikin Penasaran

Setelah dirasa produk tersebut laris, Hongchao mulai menyediakan teh susu dalam menunya. Melalui bisnis ini, Hongchao pun mendapat keuntungan 100 RMB atau sekitar Rp175.000 dalam sehari.

Dia pun menyadari, bahwa ini menjadi peluang bisnis, terutama di cuaca panas. Sayangnya, lambat laun dia menemukan masalah, di mana permintaan akan bisnis es serut meningkat jika hanya musim panas, sehingga membuat toko pertama ini akhirnya tutup.

Namun, Zhang Hongchao tidak patah semangat, setelah 1 tahun berselang, dia pun membuka toko kedua dan mengubah nama toko menjadi Mixue Bingcheng.

Bisnisnya berkembang pesat sejak toko dibuka. Tahun 2007, Hongchao pun mulai membuka tawaran franchise. Di tahun tersebut, belasan cabang baru Mixue dibuka di provinsi Henan.

Baca Juga: Permintaan Lahan di Kawasan Industri Cikarang dan Karawang Diprediksi Naik

Perkembangan Bisnis Franchise Mixue

Tahun 2008, Mixue sudah memiliki 180 cabang dan akhirnya terdaftar sebagai perusahaan. Bisnisnya pun terus berkembang dengan baik. Tapi, saat itu pemasok Mixue Bingcheng terlibat dalam masalah yang menyangkut keamanan dari zat aditif susu, menjadikan rantai pasokan Mixue Bingcheng terdampak.

Ditambah, Mixue Bingcheng merupakan bisnis keluarga, perusahaan tersebut pada dasarnya adalah kerabat Zhang Hongchao kian menjadikan sangat sulit dikelola.

Insiden rantai pasokan ini membuat masalah terungkap sepenuhnya, dan Zhang Hongchao memutuskan untuk memperkenalkan manajer profesional dan mengoptimalkan model manajemen.

Alhasil, di tahun 2010 Mixue memilih untuk bekerja sama dengan Zhengzhou Baodao Trading Co., Ltd. untuk mengembangkan franchise di seluruh negeri, yang semakin meningkatkan visibilitas dan pengaruh perusahaannya.

Lalu tahun 2012 dan 2014, demi komitmennya menyediakan produk dengan harga terjangkau, Mixue pun secara agresif membangun pusat produksi dan logistik sendiri. Hal ini dilakukan guna menekan biaya produksi sampai 20 persen.

Baca Juga: Geliat Bisnis Candu di Solo Tempo Dulu

Tak heran, jika Mixue bisa menawarkan produk dengan harga yang sangat terjangkau. Tahun 2018 adalah tahun pertama Mixue melebarkan bisnisnya di luar China, yakni Vietnam. Sementara, di negara asalnya, China, Mixue Ice Cream & Tea lebih dikenal dengan sebutan Mixue Bingchen atau XBMC yang memiliki lebih dari 10.000 gerai pada 2020 lalu.



Di Indonesia, Mixue telah hadir sejak 2020, di mana Franchise pertamanya berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Adapun, pemegang hak franchise Mixue Indonesia adalah PT Zisheng Pacific Trading.

Menariknya, jika sebuah brand internasional cenderung tidak membuka peluang kemitraan di luar pihak pemegang lisensi. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk Mixue.

Melansir dari Instagram resmi @mixueindonesia, disebutkan melalui fitur Instagram Highlight, bahwa PT Zisheng Pacific Trading tetap membuka peluang bagi yang berminat membuka cabang dengan membeli franchise.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Kisah Bos Mixue Zhang Hongchao, Memulai Bisnis Bermodal Rp7 Juta dari Tabungan Nenek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya