SOLOPOS.COM - Peserta melakukan Kirab Samber Nyawa dari Solo Paragon sampai Taman Balekambang, Solo, Jumat (24/8/2012). Kirab yang merupakan salah satu rangkaian acara Bakdan Ing Balekambang tersebut diikuti oleh sejumlah pasukan dari Pura Mangkuegaran, anggota legislatif Solo, dan sejumlah GM Hotel dan penerbangan.(Foto: Daniel Ari Purnomo)

Peserta melakukan Kirab Samber Nyawa dari Solo Paragon sampai Taman Balekambang, Solo, Jumat (24/8/2012). Kirab yang merupakan salah satu rangkaian acara Bakdan Ing Balekambang tersebut diikuti oleh sejumlah pasukan dari Pura Mangkuegaran, anggota legislatif Solo, dan sejumlah GM Hotel dan penerbangan.(Foto: Daniel Ari Purnomo)

Gending Corobalen terdengar sayup mengiringi langkah 14 Punggawa Raden Mas Said melintasi kota Solo. Mengenakan pakaian jawa lengkap, sekitar satu jam, 14 punggawa berkuda Raden Mas Said yang diperankan oleh para stakeholder pariwisata Kota Solo ini melakukan perjalanan dari Hotel Solo Paragon hingga Taman Balekambang, Jumat (24/8/2012)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Punggawa yang berada di barisan depan setelah barisan reog itu di antaranya Ketua DPRD Solo, YF Sukasno, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Widi Srihanto, Ketua Association of the Indonesian Tour and Travel  (Asita) Solo, Suharto dan sejumlah General Manajer (GM) hotel dan penerbangan di Solo.

Tepat berada di barisan setelah Punggawa Raden Mas Said, prajurit Mangkunegaran lengkap dengan sejumlah atributnya melangkah pasti. Membawa senjata berupa panah dan tameng, mereka berjalan mengikuti 14 punggawa itu melangkah. Sementara, di barisan belakang, kirab Laskar Sambernyawa  ditutup oleh peserta yang berperan sebagai Sunan Bonang dan Sunan Kalijogo.

Ditambah dengan sejumlah atribut simbol Pura Mangkunegaran, kirab sore itu cukup menyedot perhatian penonton. Panitia mengajak penonton kembali ke masa lalu. Tentang perjuangan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I alias Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said bersama 14 punggawanya. “Kami memang sengaja mengambil tema umum Pangeran Sambernyawa. Jadi yang kami libatkan ya Mangkunegaran,” terang ketua pelaksana, Daryono.

Diiringi tabuhan gamelan yang terus mengalun, kirab  yang merupakan serangkaian acara Bakdan ing Balekambang ini berlangsung khidmat. Perjalanan Laskar Sambernyawa melintasi Kota Solo berjalan lancar. Membawa misi budaya, seluruh stakeholder pariwisata yang turut dalam kirab itu berharap kirab yang baru kali pertama diadakan ini bisa dijadikan cerminan budaya Kota Solo.

“Harapannya, yang menonton bisa mempromosikan kegiatan ini ke luar. Kami juga berharap destinasi wisata Solo bisa dikelola dengan profesional oleh semua stakeholder Kota Solo,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Widdi Srihanto.

Berakhir di lapangan taman Balekambang, pasukan kirab dari Laskar Sambernyawa disambut sejumlah pengunjung. Berfoto bersama pengunjung menjadi agenda wajib yang memang sudah dijadwalkan oleh panitia. Saat semua peserta kirab bubar, penonton masih disuguhi pertunjukkan Tari Angguk di depan pintu masuk Balekambang. “Bagus, acara ini mengangkat budaya Indonesia. Saya baru pertama kali melihat tapi ketagihan nonton lagi,” ucap salah satu penonton, Yuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya