SOLOPOS.COM - GUNUNGAN--Sejumlah warga berebut isi gunungan di gelaran Bersih Desa di Dukuh Ngegot, Desa Sumber Agung, Klego, Boyolali, Minggu (17/6/2012) siang. Acara disertai kirab gunungan itu disaksikan ribuan warga. (Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS)


GUNUNGAN--Sejumlah warga berebut isi gunungan di gelaran Bersih Desa di Dukuh Ngegot, Desa Sumber Agung, Klego, Boyolali, Minggu (17/6/2012) siang. Acara disertai kirab gunungan itu disaksikan ribuan warga. (Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI--Ribuan warga tumpah ruah menyaksikan kirab Bersih Desa di Dukuh Ngegot, Desa Sumber Agung, Kecamatan Klego, Boyolali, Minggu (17/6/2012) siang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Warga dari tujuh RT di desa setempat unjuk gigi kebolehan menampilkan kesenian mereka dalam acara itu. Pantauan Solopos.com, kirab masih berlangsung hingga pukul 14.30 WIB.

Setelah mengikuti kirab keliling kampung, peserta satu persatu menampilkan pertunjukan di depan panggung wayang, tepatnya di halaman rumah Kades setempat. Dalam kesempatan itu, warga dari RT 007 menampilkan boneka kerbau di garis depan barisan. Selain itu,  juga disajikan gunungan dari kelompok Lumbung Desa Prasojo Mandiri. Kelompok yang terdiri dari sekitar 15 wanita berkebaya dan bercaping itu tampil diiringi musik gamelan. Mereka menari dan mendendangkan lagu Iwak Peyek dengan syair gubahan tentang kehidupan petani.

Menurut salah satu tokoh masyarakat setempat sekaligus mantan Kades Sumber Agung, Slamet Riyadi, kirab itu sebagai salah satu variasi kegiatan bersih desa yang menjadi acara tahunan. Dia mengatakan kegiatan Bersih Desa merupakan tradisi warga setempat yang menggambarkan rasa syukur atas kelangsungan hidup, salah satunya syukur atas hasil panen.

“Gunungan merupakan simbol rasa syukur yang nanti disedekahkan,” terangnya kepada Solopos.com di sela-sela kirab.

Di sisi lain terpukau atas penampilan peserta kirab, Camat Klego, Widi Nugroho, meminta warga sebagai wakil kecamatan dalam acara kirab di Boyolali pada Selasa (19/6/2012) nanti. “Hanya satu kata, luar biasa. Jika diijinkan, kelompok yang ada kebo-nya tadi mewakili Klego dalam kirab pembangunan tanggal 19 nanti,” kata camat saat memberi sambutan sebelum acara berakhir. Widi menambahkan Bersih Desa termasuk tradisi Jawa yang perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai seni budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya