SOLOPOS.COM - Kirab 1 Sura (JIBI/Solopos/Dok)

Kirab 1 Sura, perbedaan jadwal kirab pergantian tahun Islam di Solo membuat ratusan warga kecele.

Solopos.com, SOLO–Ratusan warga kecele menantikan Kirab Satu Sura Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Selasa (13/10/2015) malam. Minimnya informasi membuat mereka tidak mengetahui pelaksanaan prosesi tradisi tahun ini tidak digelar berbarengan dengan Kirab Pusaka 1 Sura Pura Mangkunegaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com Rabu (14/10/2015) dini hari, ratusan warga terlihat menanti iring-iringan kirab di beberapa jalur yang dilewati rombongan Kebo Bule di antaranya di kawasan Nonongan, Jl. Slamet Riyadi, bundaran Gladak, serta Jl. Jenderal Sudirman.

Salah seorang warga, Astini Mega Sari, 20, mengatakan sebelum terjebak macet di seputaran Gladak, Selasa tengah malam, dia bersama temannya ikut menyaksikan Kirab Pusaka 1 Sura Pura Mangkunegaran.

Ekspedisi Mudik 2024

“Banyak sekali yang tidak mengetahui kalau Kirab Kebo Bule baru mulai Kamis [(15/10)] dini hari. Karena di sekitar situ [jalur kirab] tidak ada pengumuman atau spanduk pemberitahuan kirab,” katanya ketika berbincang dengan Solopos.com, Rabu.

Asti menuturkan dia baru mengetahui kirab dua istana di Solo tidak diselenggarakan berbarengan setelah bertanya dengan salah seorang abdi dalem Keraton Solo.

“Saya tahunya [Kirab Satu Sura] tidak barengan malah dari abdi dalem Keraton Solo langsung. Ternyata spanduk pengumumannya cuma dipasang di depan Keraton Solo,” bebernya.

Secara terpisah, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Sri Baskoro, menyebutkan iring-iringan penonton yang kecele terpantau di Central Control (CC) Room Dishubkominfo mulai memadati jalur kirab mulai Selasa pukul 23.00 WIB sampai Rabu pukul 02.00 WIB.

“Mulai pukul 23.00 WIB jalur kirab Kebo Bule sudah mulai ramai. Pusat keramaian berada di bundaran Gladak. Setelah jam 02.00 WIB dini hari, lalu lintas berangsur-angsur kembali normal. Mungkin sudah banyak yang menyadari Kirab Satu Sura Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat  malam itu tidak bersamaan dengan Kirab Pusaka Satu Sura Pura Mangkunegaran,” jelasnya.

Baskoro menyebutkan pihaknya tidak menerapkan sistem rekayasa khusus untuk mengurai kepadatan lalu lintas di seputaran Gladak, Rabu dini hari, lantaran pusat perekonomian dan pemerintahan di kawasan tersebut sudah tidak aktif.

Sementara itu, Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Solo, K.P. Winarno Kusumo, mengatakan warga kecele menyaksikan Kirab Satu Sura Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bukan terjadi kali ini saja.

“Empat tahun yang lalu sudah pernah kejadian seperti ini [warga kecele menanti kirab]. Nanti empat tahun yang akan datang juga akan seperti itu lagi karena dasar penentuan acara kami berbeda. Negara menggunakan kalender nasional kami menggunakan penanggalan Sultan Agung,” katanya.

Disinggung soal minimnya sosialisasi kirab, Kanjeng Winarno mengemukakan hal itu tak luput dari minimnya sokongan pemerintah dalam penyelenggaraan acara budaya yang digelar Keraton Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya