SOLOPOS.COM - Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran. (JIBI/Solopos/ Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SOLO — Ratusan warga memadati Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran pada Senin (4/11/2013) malam. Kedatangan mereka dalam rangka menyaksikan kirab pusaka Pura Mangkunegaran menyambut peringatan satu Sura yang jatuh pada Selasa (5/11).

Acara kirab yang sedianya dijadwalkan mulai pukul 19.00 WIB, akhirnya diundur satu jam lantaran hujan yang deras. Namun demikian, seluruh rangkaian acara kirab berjalan dengan lancar karena sesaat sebelum acara kirab diputuskan untuk dimulai, hujan mulai reda. Bertindak sebagai cucuk lampah [pemandu kirab], adalah K.R.M.H. Roy Rajasa Yamin, sementara Putra MN IX, Paundra Karna berada di barisan terdepan kirab yang diikuti oleh puluhan kerabat Mangkunegaran.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kirab sendiri dimulai pada pukul 20.00 WIB dengan mengelilingi Pura Mangkunegaran dan berakhir pada pukul 21.00 WIB. Pangageng Pandrapura, Mas Ngabehi Supriyanto Waluyo, mengungkapkan kirab kali ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya. “Prosesinya sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Hari ini tadi sedikit berbeda karena diundur terkait turunnya hujan. Namun demikian kami bersyukur, sesaat sebelum kirab harus dimulai, hujan sudah reda,” ungkapnya.

Supriyanto menambahkan, peringatan malam 1 Sura penting bagi segenap kerabat Pura Mangkunegaran. Di dalam prosesi tersebut terdapat pesan mengenai pembersihan diri yang tergambar dalam penjamasan pusaka-pusaka Pura Mangkunegaran. Sesaat setelah rombongan kirab beranjak keluar Pura, ratusan jamaah rela berdesakan untuk berebut air jamsana pusaka. Sempat terjadi kericuhan, namun lantaran sigapnya aparat keamanan, akhirnya warga bisa dikendalikan.

“Memang selalu ada tradisi berebut air jamasan. Ini terkait kepercayaan saja, warga berharap bisa mendapat berkah dari air jamasan tersebut. Bahkan warga yang berebut air itu tidak hanya warga Solo saja, banyak warga dari luar daerah yang sengaja datang untuk menyaksikan kirab dan mengambil air jamasan itu,” papar Supriyanto.

Sementara itu, salah seorang warga, Tuminem, 59, mengaku jauh-jauh datang dari Sragen untuk melihat kirab dan mengambil air jamasan. Tuminem yang datang bersama para tetangganya menganggap air jamasan pusaka tersebut dapat mendatangkan berkah. “Ya supaya diberi kesehatan, mudah rejeki dan bebas dari bahaya. Saya sudah lima kali kirab ini datang ke Pura Mangkunegaran. Saya datang bersama rombongan tetangga saya sejak siang,” terangnya.

Puncak acara peringatan satu sura sendiri diakhiri dengan prosesi meditasi yang diikuti seluruh kerabat Pura dan warga. Meditasi dimulai pada pukul 24.00 WIB hingga pukul O1.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya