SOLOPOS.COM - Nina Alexia Brazzo (kiri) saat mengisi acara Bincang Sastra di Radio Solopos FM di Griya Solopos, Minggu (4/6/2017). (Noer Atmaja/SoloposFM/JIBI)

Kiprah seniman asal Inggris, Nina Alexia Brazzo di Indonesia adalah dengan mempelajari beragam budaya Tanah Air.

Solopos.com, SOLO--Kecintaan terhadap keragaman budaya membawa perempuan seniman asal Inggris, Nina Alexia Brazzo, 33, menginjakkan kaki di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beragam seni dia pelajari dan kuasai, salah satunya puisi. Kepada Espos, Alexia mengaku sering menulis puisi secara spontan dalam satu waktu tanpa banyak melakukan revisi dan editing. Dia mengatakan apa yang dituliskan telah termanifestasi dalam dirinya sehingga dia tak perlu waktu lama untuk menuangkan dalam kata-kata.

“Saya mendapatkan inspirasi dari mana saja dan tentang apa saja. Saat inspirasi itu mendatangi saya, saat itu juga saya harus menulisnya dalam puisi,” ujar Nina saat berbincang dengan Solopos.com di Griya Solopos, Minggu (4/6/2017).

Dalam berbagai kesempatan dia mengaku suka melantunkan puisi dengan cara berkolaborasi dengan orang lain agar pesan yang dia lantunkan lebih powerfull.

“Puisi saya memiliki banyak arti dan emosi. Saat ada orang lain yang memahami dan terkoneksi akan memberikan kontribusi kreatif sehingga akan membuat pesan yang akan saya sampaikan memiliki kekuatan lebih besar,” jelas Alexia.

Kekuatan itu pula yang terus mendorongnya untuk melantunkan syair-syair puisi. Sudah banyak puisi yang ditulis Alexia. Selama tinggal di Cape Town, Afrika Selatan, dia pun sudah sering melakukan perform melantunkan puisi-puisi karyanya.

Tak hanya puisi, sebagai seorang seniman dia juga mengeksplorasi diri melalui ragam seni lain. Perempuan yang kini belajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo ini juga menekuni seni fotografi dan seni tari. Beragam jenis tari telah dia kuasai, termasuk belasan tari tradisional Indonesia.

“Saya bisa berbagai macam tarian Indonesia seperti tarian Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Sulawesi hingga Bali. Semua jenis tarian memiliki keunikan masing-masing dan saya
menyukainya,” ujar Alexia.

Untuk tari Jawa Alexia mengaku tantangannya lebih besar karena lebih halus berbeda dengan tarian daerah lain seperti Sumatra yang lebih rancak dan dinamis. Tak hanya itu dia juga belajar membatik dan wayang kulit. Semua hal yang dia pelajari di Indonesia nantinya akan dibagi kepada orang-orang di Cape Town.

Menurutnya, orang Afrika Selatan punya ketertarikan dengan budaya dan seni Indonesia. Hal ini tak lepas dari peran Nelson Mandela, salah satu tokoh dunia asal Afrika Selatan, yang semasa hidupnya sering memakai batik.

“Saya pernah tampil membawakan tari Bali di sana. Mereka sangat menyukainya. Mereka suka dengan gerakan tari Bali yang dinamis dan ekspresif,” imbuh Alexia.

Alexia juga aktif di sebuah organisasi nonprofit bernama Rahasia Mafiusa. Organisasi ini memiliki misi untuk menggali potensi terpendam orang-orang dari beragam negara dengan beragam latar budaya. “Potensi-potensi inilah yang kemudian dikembangkan dan ditunjukkan dalam performance,” jelas Alexia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya