SOLOPOS.COM - Ilustrasi (sergapntt.com)

Ilustrasi (sergapntt.com)

Paranormal, dukun atau sebutan lainnya orang pinter masih menjadi rujukan bagi sebagian warga untuk menyelesaikan persoalan. Seperti apa kiprah mereka dalam menyelesaikan masalah melalui cara tak konvensional itu?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Malam itu, gerimis baru saja reda. Sebuah nada dering berisi pesan pendek terdengar di ponsel salah satu polisi dari Satuan Reskrim Polres di Soloraya. “Yuk berangkat. Kita sudah ditunggu di rumahnya,” ajak polisi itu kepada Solopos.com seusai membaca pesan pendek di ponselnya, pekan lalu.

Espos bergegas meluncur membuntuti polisi itu. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, sampailah di sebuah rumah sederhana yang dituju di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Sragen. “Mari-mari…silakan masuk. Kondisinya ya seperti ini,” sapa lelaki berusia 50-an tahun itu menyambut kedatangan polisi berpakaian sipil.

Tanpa banyak basa-basi, pria itu langsung membuka jawaban atas pokok persoalan yang diajukan polisi itu beberapa hari sebelumnya. “Malam ini, pelakunya berada di salah satu kafe di kawasan Solo Baru. Persisnya kafe mana, masih belum kelihatan,” urainya sambil memejamkan sepasang matanya. Lelaki itu tidak sedang bercanda. Dia tengah menerawang melalui mata batinnya keberadaan pelaku penggelapan kendaraan bermotor yang tengah dikejar aparat. “Insya Allah, pelaku itu tak akan kabur jauh. Pokoknya, begitu kelihatan, saya akan kontak panjenengan langsung,” sambungnya memberi harapan.

Apa yang dilakukan polisi itu bukanlah hal aneh. Dalam sejumlah kasus, tak jarang aparat mulai kelas bintara hingga perwira meminta bantuan orang-orang yang dianggap memiliki ketajaman intuisi seperti lelaki tadi. Ada juga orang yang meminta kelancaran rezeki, menguak kasus kejahatan, karier, jabatan hingga soal kekuasaan seperti dalam pemilihan kepala desa dan kepala daerah. “Dulu, waktu para tahanan di LP [Lembaga Pemasyarakatan] Sragen kabur, saya juga diminta bantuan polisi. Saya itu apa adanya. Kalau memang tahu, ya saya katakan. Kalau enggak tahu, ya saya bilang enggak tahu,” jelas pria yang kini kerap didatangi para calon kepala desa untuk dimintai bantuan memuluskan hajat kekuasan itu.

Di Soloraya, posisi orang-orang yang dianggap memiliki kelebihan ini cukup eksis. Bukan saja dari masyarakat awam, kalangan aparat, pejabat, hingga artis pun tak sedikit yang masih mengandalkan jasa orang-orang ”linuwih’ itu. KRT Pudjo Susilodipuro, salah satu paranormal dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengaku hampir setiap hari didatangi 5-10 tamu yang meminta nasihat dan bantuannya. Mereka biasanya datang pada pagi hari sebelum pukul 09.00 WIB dan senja hari menjelang mentari lingsir. “Waktu-waktu itu [pagi dan senja] sangat keramat. Baru berdiri di pintu saja, tamu yang datang sudah kelihatan gaibnya. Hajatnya dan penghalangnya akan kelihatan,” jelas lelaki yang mengaku pernah dimintai restu mantan kepala daerah di Soloraya ini.

Selama ini, Pudjo mengaku hanya membantu keinginan dan cita-cita orang yang datang. Pengertian membantu ini, urai Pudjo, bukanlah dengan menghalalkan beragam cara agar keinginan klien tercapai. Melainkan, sekadar mengarahkan si pemohon berdasarkan potensi yang dimilikinya. “Kalau cakra pemohon sudah gelap, ya berat. Tapi, kalau sudah terlihat meski kerlip-kerlip, saya membantu membuatnya terang. Makanya, ada istilah laku prihatin dan ruwatan,” bebernya seraya menunjukkan sejumlah lokasi yang dianggap memiliki medan magnet magis dan kerap dijadikan laku tapa.

Tamu-tamu Pudjo juga datang dari mancanegara seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Pada 1 Sura, mereka selalu datang menemuinya secara berombongan, sekadar minta nasehat atau melakukan ruwatan. “Makanya, saat 1 Sura, saya selalu minta izin Keraton tak bisa nderek kirab. Sebab, di rumah saya banyak tamu-tamu dari Malaysia dan Brunai. Mereka mengeramatkan 1 Sura juga,” paparnya.

Konsultasi Telepon
Selain bertemu langsung, Pudjo juga masih melayani konsultasi melalui telepon. Solopos.com yang menemuinya di kediamannya sempat menyimak perbincangan Pudjo dengan seseorang melalui telepon. Konsultasi secara tak langsung itu lebih bersifat tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. “Dia itu orang Solo yg kerja di Australia tapi ada masalah dengan rekan sekantornya. Makanya, dia enggak bisa bertemu saya langsung. Dia cukup meminta saya memantau dari rumah,” ujarnya.

Dalam tradisi Jawa, sowan kepada orang-orang yang memiliki daya linuwih untuk sebuah keinginan atau cita-cita, sebenarnya menjadi bagian dari kebutuhan hidup dari zaman ke zaman. Bahkan, setelah keran demokrasi terbuka lebar seperti saat ini, profesi paranormal kian moncer saja. Simak saja, fenomena kesuksesan artis, calon kepala desa, kepala daerah atau calon anggota legislatif kadang melibatkan peran ”orang pintar”.

Kasus terakhir yang lagi ramai di dunia selebriti adalah Eyang Subur yang menjadi tokoh spiritual bagi sejumlah artis dan pejabat. Potret di atas mencerminkan betapa kemajuan zaman tak selamanya mampu menghapus keberadaan orang-orang yang dianggap memiliki indra keenam tersebut.

Martini Soemarta, pegiat Kelompok Pengembangan dan Pengkajian Budaya Jawa (Kembang Jiwa) Jogja menjelaskan orang Jawa dalam melihat segala persoalan kehidupan sebenarnya lebih bersifat magis spiritual. Turunnya sebuah kekuasaan misalnya, bagi orang Jawa akan dilihat melalui sebuah pertanda turunnya wahyu, ndaru atau pulung. “Terlebih bagi masyarakat yang berdomisili di pedesaan, unsur mistik dalam politik itu kental sekali,” paparnya.

Itulah sebabnya, keberadaan paranormal yang dianggap mampu membantu memudahkan mendapatkan wahyu atau ndaru itu selalu dinanti-nanti masyarakat, tak terkecuali para kandidat kades. Sebab, jelas Martini, pada hakikatnya mereka juga berebut turunnya benda mistik sebagai manifestasi kepercayaan politik itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya