SOLOPOS.COM - Mantan pebulu tangkis putri Greysia Polii (Olympiade. (Ist/PBSI)

Solopos.com, INCHEON — Pernah tersandung skandal di Olimpiade London ternyata tak memupuskan asa pebulu tangkis Indonesia, Greysia Polii. Dia bahkan sudah melupakan skandal yang mengguncang panggung olahraga dunia itu untuk kembali merebut kejayaan.

Bersama pasangan duetnya, Nitya Krishinda Maheswari, Polii sukses menyumbangkan medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Asian Games 2014. Ganda putri nomor satu di Indonesia itu menekuk pasangan Jepang, Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo, dengan skor meyakinkan 21-15 dan 21-9 dalam babak final di Gyeyang Gymnasium, Incheon, Sabtu (27/9/2014).

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Kemenangan itu jauh lebih mengesankan ketimbang saat Polii menang atas pasangan Tiongkok, Zhao Yunlei/Tian Win, yang merebut medali emas di Olimpiade London, dua tahun lalu.

Perhelatan Olimpiade itu bakal selamanya membekas di ingatan para pasangan ganda putri dunia. Sebab, Polii yang saat itu berpasangan dengan Meiliana Jauhari kedapatan terlibat dalam skandal pengaturan skor untuk menghindari lawan berat.

“Setelah tragedy Olimpiade, saya hampir menyerah untuk bermain bulu tangkis. Saya hampir meninggalkan karier saya. Saya tidak ingin melanjutkan bertanding,” kata Polii, seperti dilansir Reuters, Minggu (28/9).

“Namun, di saat yang sama, saya mengatakan kepada diri sendiri bahwa saya harus kuat,” sambung pebulu tangkis berusia 27 tahun itu.

Juara dunia asal Tiongkok, Wang Xiaoli/Yu Yang, juga juga dituding karena mencoba menghindari pertemuan kompatriot mereka di final. Tudingan itu mendapat reaksi dari Korea Selatan dan Indonesia yang sama-sama tak ingin bertemu Tiongkok.

Badan badminton dunia (BWF) mendiskualifikasi para pemain yang terlibat dalam kecurangan itu. Sebab, para pemain dinilai tidak mengeluarkan kemampuan maksimal untuk memenangi laga supaya tidak bertemu lawan berat.

Dua tahun kemudian, tidak ada yang menyangka Polii bisa kembali bangkit dan menampilkan performa 100% di Asian Games. Setelah memenangi gelar Asian Games, Polii kini membidik medali emas Olimpiade, dua tahun mendatang.

“Tujuan kami adalah untuk Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Kami akan terus bermain dengan konsisten dan merebut gelar di Kejuaraan Dunia di Indonesia, tahun depan,” ulas dia.

“Banyak rintangan yang mengadang di depan, jadi kami harus sangat siap untuk itu,” tandas Polii. (Tri Indriawati/JIBI/SOLOPOS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya