SOLOPOS.COM - Penjaga gawang PSS Sleman Dimas Fani (PT Liga Indonesia Baru)

Solopos.com, SLEMAN—Momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI selalu mengingatkan kenangan penjaga gawang PSS Sleman Dimas Fani. Fani ternyata pernah menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Pada 2016, cita-cita pemain bernomor punggung 1 di PSS itu terwujud dengan menjadi Paskibraka di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ketika kecil saya mempunyai cita-cita menjadi paskibraka karena dulu sering menonton pengibaran bendera saat 17-an di Alun-alun kabupaten Pati. Menurut saya itu sangat keren dan ingin menjadi seperti itu,” ujar Fani, Rabu (17/8/2022), seperti dilansir dari laman PT Liga Indonesia Baru.

Baca Juga: Diluncurkan saat HUT ke-77 RI, Ini Makna Lambang Piala Dunia U-20 2023

Ekspedisi Mudik 2024

Ketika masih duduk di SMA, Fani mengikuti seleksi menjadi petugas upacara pengibar bendera.

“Awalnya saya ikut seleksi dan masuk sehingga saya menjadi pengibar bendera di sekolah. Lalu saya mendapatkan saran dari kakak kelas untuk masuk ke organisasi yang mewadahi Pasukan Baris-Berbaris dan Tata Upacara Bendera (PBBTUB),” ucap Fani menambahkan.

Menjadi petugas upacara tiap hari Senin di sekolah menjadi aktivitas Fani kemudian. “Setelah satu tahun, ada seleksi untuk menjadi Paskibraka Kabupaten Pati. Saya ingat sekali seleksi pada bulan Maret tahun 2016 dan ada seleksi fisik serta baris-berbaris. Seleksi fisiknya ada lari, push up, sit up juga ada tes kesehatannya serta pengukuran tinggi dan berat badan,” jelas dia lagi.

Baca Juga:Liga 2 2022-2023: Dimulai 27 Agustus 2022, Selesai sebelum Bulan Puasa

Akhirnya Fani dinyatakan lolos dan menjadi Paskibraka Kabupaten Pati. Ia menjalani latihan selama satu bulan penuh dari pagi hingga sore untuk mengibarkan bendera pada 17 Agustus 2016 di Alun-alun Kabupaten Pati.

“Alhamdulillah saya menjadi Paskibraka Kabupaten Pati dan tampil ketika pengibaran serta penurunan bendera pada 17 Agustus tahun 2016 itu. Alhamdulillah juga bisa membanggakan orang tua serta mereka bisa melihat secara langsung pengibaran dan penurunan bendera bersama orang-orang penting. Intinya senang karena cita-cita dari kecil tercapai dan menjadi kebanggaan tersendiri,” kenangnya.

Lebih lanjut, Fani memaknai kemerdekaan sebagai pemain sepak bola dengan menjadi simbol semangat juang dan pantang menyerah.

Baca Juga: Liga 2 2022/2023 Digelar dengan Format 3 Wilayah, 28 Klub Jadi Peserta

“Buat saya, Hari Kemerdekaan adalah hari yang sangat istimewa, hari yang sangat penting untuk seluruh masyarakat Indonesia. Makna kemerdekaan menurut saya sebagai pemain sepak bola adalah sebagai simbol semangat juang dan pantang menyerah seperti yang dilakukan pahlawan kita untuk memerdekakan bangsa ini,” ujarnya.

Pemain jebolan PSS Development Center ini menyebutkan harus mempunyai semangat lebih untuk menjadi lebih baik.

“Saya sebagai pemain harus punya semangat juang 45 seperti para pahlawan. Apalagi saya masih muda, jadi harus mempunyai semangat yang lebih untuk menjadi lebih baik secara individu maupun secara tim,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya