SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Jumlah kios di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo yang mangkrak atau tidak dioperasikan terus bertambah lantaran tak kunjung jelasnya status taman tersebut.

Dari 200-an kios yang pernah aktif, saat ini tinggal 30 unit saja yang masih dioperasikan.
Berdasar informasi yang dihimpun Espos, Jumat (3/12), pedagang tak tahan dengan sepinya TSTJ. Bertahun-tahun terakhir pedagang hanya mengandalkan pemasukan dari agenda tahunan seperti Gebyar Syawalan, masa libur sekolah atau hari libur nasional. Bahkan dua kios di dekat bantaran Sungai Bengawan Solo telah rusak lantaran terlalu lama dibiarkan mangkrak.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sejumlah pedagang yang masih beroperasi mengaku juga berjualan di tempat lain untuk menambah pendapatan. Mereka berjualan seperti dalam perayaan ‘cembrengan’ di pabrik gula.

Petugas Humas Paguyuban Bakul TSTJ, Sudarno mengakui omzet berjualannya terjun bebas semenjak status TSTJ tidak jelas. “Bukan saya saja, tapi semua bakul di sini. Coba tengok saja, kebanyakan waktu kami habiskan untuk menunggu pembeli,” ujarnya saat ditemui wartawan.

Dia menuturkan para bakul berharap rencana pengembangan TSTJ oleh Pemkot Solo bisa direalisasi tahun ini.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya