SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WATES-Sebanyak lima kios di seberang Masjid Agung Wates, Kulonprogo, ludes terbakar, Rabu (5/12/2012) malam. Api diduga berasal dari kompor yang meledak.

Lima kios yang hangus tersebut milik Hasan, Sawidi, Prayitno, Win dan Supriyanto. Informasi yang dihimpun menyebutkan kejadian  bermula ketika salah satu penghuni kios, Sawidi,63, warga Pengasih tengah memasak air.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Beberapa saat kemudian, ia meninggalkan kios karena hendak menunaikan salat di masjid. Sebelum pergi, dia mengecilkan api kompor gas tiga kilogram, tapi tidak sampai memadamkan api.

“Saat saya tinggal apinya kecil. Biasanya tak apa-apa, saya tak mengira akan kebakaran,” ujar Sawidi. Beberapa saat kemudian, saat masih berada di dalam masjid, dia dihampiri warga yang mengabarkan tentang kebakaran tersebut.

Mendengar informasi tersebut, ia bergegas menuju ke lokasi kebakaran dan mendapati kios kelontong miliknya ludes. Sawidi hanya bisa menyelamatkan beberapa barang seperti televisi.

Supriyanto,29, pemilik kios lainnya mengaku berada di masjid saat kebakaran. “Sewaktu masih di dalam masjid saya mendengar ada yang teriak-teriakan kebakaran, lalu saya kembali untuk menyelamatkan barang yang masih bisa diselamatkan,” tutur pedagang obat herbal ini.

Peristiwa kebakaran ini sempat menggemparkan warga sekitar. Selain dekat dengan masjid, lokasi kebakaran juga dekat dengan pemukiman warga dan SPBU Wates.

Pemadaman api yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo juga sempat terkandala. Pasalnya, tangki truk pemadam kebakaran hanya diisi setengahnya.

Pemkab Kulonprogo melalui Wakil Bupati (Wabup) Sutedjo, Kamis (6/12/2012) menyerahkan bantuan uang tunai kepada korban dengan jumlah bervariasi. “Saya minta bapak dan ibu tidak melihat nominal bantuan yang pemerintah berikan, ini sebagai bentuk kepedulian Pemkab terhadap rakyat khususnya pedagang kecil yang mengalami musibah. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat,” katanya.

Asisten I Sekertariat Daerah (Setda) Kulonprogo, Sarjana, menilai petugas pemadam kebakaran kurang siap siaga. “Berdasarkan perhitungan air dalam tanki mestinya belum habis ternyata sudah habis berarti petugas kurang siap siaga,” ujarnya sembari menegaskan ketersediaan air di mobil pemadam kebakaran hendaknya dicek berkala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya