SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Dinas Perdagangan (Disdag) Solo butuh waktu sebulan untuk membangun pasar darurat bagi pedagang Pasar Legi yang sebelumnya menempati kios di pasar yang terbakar pada Senin (29/10/2018).

Kepala Disdag Solo, Subagiyo, mengatakan proses pembangunan pasar darurat jelas membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Disdag berencana membuat pasar darurat bagi pedagang kios Pasar Legi berupa kios semi permanen di sejumlah ruas jalan yang telah dipetakan. 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menyebut Disdag membutuhkan waktu kurang lebih sebulan untuk menyelesaikan pembangunan pasar darurat tersebut.

“Kami kan perlu menyiapkan banyak hal untuk pembangunan pasar darurat ini, mulai dari anggarannya, siapa yang akan mengerjakan, hingga kepastian lokasinya,” kata Subagiyo saat ditemui Solopos.com, Minggu (4/11/2018) siang. 

Subagiyo menuturkan Disdag butuh waktu dua pekan untuk membangun pasar darurat bagi pedagang Pasar Legi yang sebelumnya berjualan di los. Pasar darurat bagi pedagang los akan dibangun dengan material bekas pasar darurat Pasar Klewer mulai Senin (5/11/2018) ini. 

Pasar darurat bagi pedagang los bakal ditempatkan terutama di terminal parkir Pasar Legi sisi utara. “Hari ini [Minggu] kami bawa material bekas pasar darurat Pasar Klewer ke sana [Pasar Legi]. Besok [Senin] rencananya material ini mulai dipasang. Kalau kurang, kami akan tambah. Masih ada material yang dulunya dipakai pedagang pelataran Pasar Klewer yang bisa dibongkar untuk dipakai pedagang Pasar Legi,” terang Subagiyo.

Sedangkan bagi para pedagang oprokan, Disdag sudah menyiapkan tenda untuk mereka. Disdag akan menempatkan tenda bantuan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) di kompleks Pasar Legi sisi barat, sisi selatan, dan beberapa ruas jalan di seputaran Pasar Legi. 

Dengan demikian, tenda yang kini sudah dipasang di area parkir Pasar Legi sisi utara sekarang akan dipindah karena lokasi itu akan dibangun pasar daurat untuk pedagang los.

Disdag sudah menerima bantuan 100 tenda dari Kemendag yang kira-kira cukup untuk menampung 150 pedagang oprokan korban kebakaran. Dua tenda untuk tiga pedagang. Jika masih kurang, Disdag berencana menyiapkan payung besar untuk dipakai pedagang yang tidak kebagian tempat berjuaan di bawah tenda.

Subagiyo mengatakan total ada 12 ruas jalan di seputaran Pasar Legi yang bakal dimanfaatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk membangun pasar darurat bagi pedagang Pasar Legi, antara lain Jl. Sabang, Jl. Monumen (lingkar Monjari sisi luar), Jl. Enggano (lingkar Monjari sisi luar), Jl. Lumban Tobing, Jl. Abdul Rahman Saleh, Jl. Syamsu Rizal, Jl. S. Parman, Jl. Sutan Syahrir, hingga Jl. Halmahera.

Selama Pemkot membangun pasar darurat, pedagang diizinkan berjualan sementara di sejumlah ruas jalan seputaran Pasar Legi. Disdag mengimbau para pedagang agar tidak menggelar dagangan terlalu makan tempat apalagi sampai menjorok ke tengah jalan lantaran rawan mengganggu arus lalu lintas. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno,aat ditemui Solopos.com di Alut Keraton Solo mengungkapkan rencana Dishub bakal menata aktivitas parkir di seputaran Pasar Legi guna mendukung penyediaaan pasar darurat bagi pedagang Pasar Legi yang menjadi korban kebakaran pasar itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya