SOLOPOS.COM - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Desa Bolopleret, Kecamatan Juwiring, Klaten, Rabu (15/9/2021). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Kepala desa (kades) dan bidan di Bolopleret, Kecamatan Juwiring, Klaten, mempunyai pengalaman tak biasa saat mengajak warga berdisiplin menjalani isolasi mandiri (isoman) pada waktu terjadi ledakan kasus Covid-19, Juli 2021.

Hal itu bermula saat salah seorang warga lanjut usia (lansia) di Desa Bolopleret, Kecamatan Juwiring, yakni Mbah Rejo, 75, dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 pada Juli 2021. Waktu itu, Mbah Rejo yang berdomisili di Dukuh Lumbung, Bolopleret, hidup sendirian di rumahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat tim Satgas PP Covid-19 desa yang dikomandoi Kades Bolopleret, Catur Joko Nugroho, dengan didampingi bidan Sukeksi Woro Prihatin meminta Mbah Rejo untuk menjalani isoman selama 14 hari.

Baca juga: Berkursi Roda, Warga Lansia di Bolopleret Klaten Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19

Tim Satgas PP Covid-19 Bolopleret berharap Mbah Rejo harus menjalani isoman selama 14 hari. Sepanjang isoman, kebutuhan logistik Mbah Rejo akan disuplai dari pemdes dan jaga tangga. Melalui isoman, Mbah Rejo diharapkan segera sembuh.

Namun Mbah Rejo sempat tidak bersedia isoman karena harus keluar rumah untuk mencari pakan ternak untuk lima ekor kambingnya.

Khawatir Menularkan Covid-19

Mendengar hal itu, tim Satgas PP Covid-19 tetap melarang Mbah Rejo ngarit alias mencari pakan ternak. Tim Satgas PP Covid-19 khawatir Mbah Rejo akan bertemu dengan beberapa orang yang berpotensi menularkan Covid-19.

“Saat kami larang itu, tiba-tiba Mbah Rejo bertanya lantas siapa yang akan mencari pakan ternak untuk lima ekor kambingnya. Kami pun sempat bingung. Saya dan bu bidan sempat berdiskusi terlebih dahulu. Akhirnya, diputuskan nanti lima ekor kambingnya sudah ada yang mengurusi,” kata Kades Bolopleret saat ditemui Solopos.com, di desanya, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Disokong Belasan Donatur, Warung Makan Gratis di Kalikotes Klaten Eksis Saat Pandemi

Catur mengatakan Mbah Rejo luluh dan bersedia menjalani isoman selama 14 hari setelah mendengar lima ekor kambingnya akan diurusi tim satgas PP Covid-19. Selanjutnya, kades Bolopleret mengajak diskusi dengan perwakilan tokoh masyarakat (tomas) atau ketua RT/RW di Dukuh Lumbung.

“Untungnya warga di Lumbung itu sayuk. Mereka dengan rela hati secara bergiliran mencarikan pakan ternak untuk lima ekor kambing Mbah Rejo. Jaga tangga di sini benar-benar jalan. Jika tak ada peran aktif masyarakat, saya kewalahan sendiri mengajak warga agar disiplin menaati prokes dan wajib isoman bagi yang sudah terpapar Covid-19,” katanya.

Memasuki Zona Hijau

Hal senada dijelaskan bidan Sukeksi. Dia menjelaskan kasus Covid-19 di Bolopleret mengalami puncaknya saat Juni-Juli 2021. Waktu itu, jumlah kasus Covid-19 di Bolopleret mencapai 80-an kasus.

“Juni-Juli kemarin itu luar biasa. Termasuk cerita membujuk Mbah Rejo agar bersedia isoman tapi kami harus memikirkan lima ekor kambingnya,” katanya.

Baca juga: Disokong Belasan Donatur, Warung Makan Gratis di Kalikotes Klaten Eksis Saat Pandemi

Sukeksi Woro Prihatin mengatakan kondisi di Bolopleret sudah memasuki zona hijau Covid-19. Sejak awal Agustus 2021, sudah tak ada lagi kasus Covid-19.

Meski seperti itu, seluruh elemen masyarakat diminta tetap disiplin menaati prokes. Di samping itu, Satgas PP Covid-19 desa berkoordinasi dengan tingkat kecamatan dan kabupaten untuk terus meningkatkan vaksinasi Covid-19.

“Prokesnya untuk warga di sini sudah baik. Imunitas warga juga harus ditingkatkan, yakni dengan vaksinasi. Selama ini sudah ada 500-an orang yang sudah divaksinasi. Semoga, Covid-19 segera sirna dan masyarakat bisa beraktivitas normal kembali,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya