SOLOPOS.COM - Pengunjung memadati Pasar Kuliner Malam di sebelah utara Pasar Gemolong, Sragen, Minggu (8/11/2020) malam. (Istimewa/Disperindag Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 20 pedagang kaki lima (PKL) kuliner membuka pasar kuliner malam di Pasar Gemolong, Sragen, demi bertahan hidup di masa pandemi Covid-19.

Pasar kuliner malam di Gemolong yang difasilitasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen itu dibuka sejak Jumat (6/11/2020) dan mendapat respons luar biasa dari warga. Meskipun belum ada sepekan dibuka pengunjungnya mencapai ribuan orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penjelasan itu disampaikan Lurah Pasar Gemolong, Sragen, Harjono, saat dihubungi Solopos.com, Senin (9/11/2020).

Melonjak Lagi! 3 Hari Tambah 67 Kasus Baru Positif Corona di Sukoharjo

Ekspedisi Mudik 2024

Harjono menerangkan jumlah PKL yang berminat jualan di Pasar Kuliner Malam Gemolong terus bertambah. Dia mengatakan para PKL membuat aturan sendiri, yakni menjual jenis kuliner yang berbeda-beda.

Pasar kuliner itu buka mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Pasar kuliner itu dibuka di saat pandemi untuk membantu PKL mencari pendapatan karena mereka terdampak wabah Covid-19.

“Kuliner malam itu tetap menggunakan protokol kesehatan. Di lokasi masuk disediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun cuci. Pengunjung dan penjual wajib memakai masker. Pengunjung membawa hand sanitizer dan penataan kursinya tetap mempertimbangkan jaga jarak. Kalau tidak pakai masker kami minta di luar kompleks kuliner,” ujar Harjono.

Fasilitas Live Music

Dia menjelaskan antusias pengunjung di pasar kuliner itu luar biasa. Dia melihat dari kendaraan yang parkir di parkiran mencapai ribuan kendaraan apalagi orangnya.

Begini Upaya Dinkes Boyolali Jamin Layanan Kesehatan untuk Pengungsi Merapi

Untuk meningkatkan minat pengunjung, kata dia, disiapkan fasilitas live music setiap hari. Kalau pengunjung banyak, kata dia, maka pedagang bisa untung banyak.

“Pengelolaan pasar kuliner itu dilakukan dengan menggandeng paguyuban pedagang Pasar Gemolong. Untuk sementara belum kami tarik retribusi. Pasar kuliner ini dibuka karena kami memiliki visi dan misi ke depan Pasar Gemolong menjadi contoh dalam penataan PKL dan PKL bisa dikelola dengan baik, tertib, aman, dan bersih,” katanya.

Kabid Penataan Pasar Disperindag Sragen Tommy Isharyanto menambahkan Disperindag sengaja memanfaatkan space di utara Pasar Gemolong untuk menampung PKL kuliner.

Tak Layani Tes Mandiri, Ini Lho Fokus Layanan Swab 7 Puskesmas di Karanganyar

Dia menambahkan mereka difasilitasi dengan menggandeng seniman lokal agar mereka bisa bertahan di masa pandemi.

“Kami membuat konsep agar nyaman bagi generasi milenial, dikasih lampu, tenda seragam tetapi dagangan bervariasi, serta tetap menerapkan protokol kesehatan. Yang seniman bisa pentas dan menerima sumbangan dari pengunjung. Konsepnya hampir sama dengan Pasar Kota Sragen tetapi dikembangkan lagi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya