SOLOPOS.COM - Mustafa dalam Muhtesem Yuzyil atau Abad Kejayaan ANTV (Onedio.com)

King Suleiman ANTV menjadi tayangan yan mengisahkan sejarah Kerajaan Ottoman.

Solopos.com, SOLO — Serial King Suleiman atau Abad Kejayaan Antv memasuki episode yang makin menegangkan. Pelbagai kematian tragis di balik sejarah Ottoman turut diekspos dalam serial berjudul asli Muhtesem Yuzyil ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana dikisahkan dalam Abad Kejayaan Antv, King Suleiman yang tegas dan bijaksana memiliki putra dari hubungannya dengan istri pertama, Mahidevrav, bernama Mustafa.

Dalam pelbagai sumber sejarah Kerajaan Ottoman yang Solopos.com himpun, Senin (30/3/2015), Mustafa bernama lengkap Sehzade Mustafa. [Baca juga: Kisah Tragis Mahidevran di Masa Ottoman]

Sehzade Mustafa lahir di Manisa pada 1515. Ketika itu, Suleiman I masih seorang pangeran mahkota.

Hubungan Mustafa-Suleiman I
Menurut beberapa sejarawan Kerajaan Ottoman, hubungan Mustafa dengan ayahnya, Suleiman I tidak terlalu baik. Hal tersebut disebabkan ayahnya terkesan lebih memihal saudara tiri Mustafa, putra sulung Hurrem, Sehzade Mehmed.

Hubungan Mustafa dengan King Suleiman semakin buruk saat Mudtafa dipindah dari Manisa ke Amasya. Di Amasya, Mustafa belajar tentang pengelolaan kerajaan. Menurut sejarah Ottoman, ketika itu Mustafa mengira ia akan menjadi ahli waris utama setelah ayahnya.

Namun, Mustafa menerima kekecewaan saat mengetahui keputusan Suleiman, menetapkan Mehmed sebagai pewaris tahta kerajaan.

Namun, belum sampai perpindahan tahta, Mehmed meninggal dunia. Mustafa mencoba mencari peluang, namun adik Mehmed, Sehzade Bayezid menghambat perjalanan politik Mustafa. Walau begitu, Mustafa berhasil memimpin di Amasya dengan baik selama 12 tahun.

Kehidupan Pribadi
Tercatat dalam sejarah Kerajaan Ottoman, Mustafa memiliki satu istri bernama Rumeysa Sultan.

Melalui penikahan Mustafa dengan Rumeysa Sultan, ia dikaruniai empat anak, yaitu Nergis?ah Sultan, Sehzade Mehmed, Sehzade Orhan,  dan Sah Sultan.

Kematian Tragis
Berdasarkan catatan sejarah Kerajaan Ottoman, Mustafa dihukum mati oleh ayahnya sendiri, Suleiman I. Mustafa digantung pada 6 Oktober 1553.

Kematian tragis Mustafa ini disinyalir karena ada persengkokolan politik antara Hurrem dan Wazir Agung Rustem Pasha. Hurrem dan Rustem Pasha menyingkirkan Mustafa agar Sehzade Bayazid naik tahta.

Beberapa sumber sejarah Kerajaan Ottoman menguak hasutan Rustem Pasha kepada Suleiman I saat masa kampanye Persia Suleiman. Ketika itu, pasukan Suleiman I di Eregli.

Sementara itu, Rustem Pasha menyuruh Mustafa bergabung dengan pasukan ayahnya. Mustafa menyusul ke Egreli. Namun, di belakang Mustafa, Rustem Pasha mengatakan kepada Suleiman bahwa Mustafa sedang dalam perjalanan untuk menyerangnya.

Kematian tragis Mustafa pun tak dapat dihindari. Ia disekap oleh pasukan Suleiman I dan seketika digantung.

Kematian Mustafa yang terkesan kejam tersebut menuai protes prajurit dan masyarakatnya. Suleiman dianggap telah berbuat keliru karena memercayai hasutan Rustem Pasha. Rustem Pasha diberhentikan dari jabatannya.

Sebagai bentuk penghormatan untuk Mustafa, Suleiman memerintahkan pemakaman Mustafa di Bursa, setelah sebelumnya disemayamkan di Hagia Sophia selama satu pekan.

Kisah kematian Mustafa yang tragis ini diabadikan dalam bentuk sastra karya penyair Turki Taslicali Yahya.

Delapan tahun setelah kematian Mustafa, tepatnya pada 1561, penulis Perancis, Gabriel Bounin menulis tragedi yang terjadi dalam hidup Mustafa dalam karya berjudul La Soltane.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya