SOLOPOS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Dok/JIBI/Bisnis)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Dok/JIBI/Bisnis)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO —  Degradasi tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono jika dibandingkan dengan hasil survei berbagai lembaga survei sebelumya, karena masyarakat tidak merasakan sesuatu yang isimewa dalam periode kedua kepemimpinan SBY.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini diungkapkan pengamat kebijakan publik, Andrinof Chaiago, dalam sesi Dinamika 103 Solopos FM, Senin (21/10/2013). Menurutnya ada dua hal utama penyebab penurunan kinerja.

Pertama, menurut Andrinof, pengangkatan menteri dan pejabat yang tidak memiliki kemampuan sumber daya manusia (SDM) sesuai bidangnya. Hal ini kemudian menjadi beban, padahal sebagai pembantu Presiden, mereka seharusnya menjadi solusi untuk pemerintah. Penyebab kedua menurut Andrinof, adalah program pemerintah melambat, akibat kurangnya penggerak dalam roda pemerintahan.

“Dalam periode pertama bersama JK [Jusuf Kalla], JK berperan sebagai penggerak. Sekarang SBY dan Boediono sama-sama berperan sebagai perencana dan penarik kesimpulan, kurang menggerakkan,” papar Andronof.

Lebih lanjut Andrinof mengungkapkan,  satu tahun ini menjadi tahun terakhir yang harus diisi dengan kerja keras oleh SBY-Boediono.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi hutang yang ditinggalkan nanti, yaitu hutang ketidakpuasan masyarakat dan hutang pekerjaan. Perbaikan infrastruktur juga harus digiatkan, bersama dengan pembenahan pelayanan birokrasi yang saat ini sangat lambat kemajuannya.

Sebelumnya diberitakan, kinerja empat tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, tak mencatat hasil menggembirakan. Setidaknya itulah yang didapat dari hasil survei Pol-Tracking Institute.  Survei yang dirilis di Jakarta itu menunjukkan, mayoritas responden atau 51,5% menyatakan tidak puas terhadap kinerja pemerintahan SBY-Boediono. Sebanyak 40,5% responden menyatakan puas, dan 8% tidak tahu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya