SOLOPOS.COM - Kepala Disperindag Sukoharjo, AA Bambang Haryanto (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

Kepala Disperindag Sukoharjo, AA Bambang Haryanto (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

Kepala Disperindag Sukoharjo, AA Bambang Haryanto (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo, Bambang Haryanto, Kamis (17/10/2013), menegur ulah sejumlah anggota stafnya yang sering dia sebut mencari muka di hadapan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Laki-laki yang akrab disapa Anton ini, dalam apel pagi yang dia pimpin, Kamis, meminta anggota stafnya mengadu ke orang nomor satu di Sukoharjo itu jika tak terima dengan tegurannya.

“Silakan, nanti menemui Pak Wardaya [Bupati Sukoharjo] atas apa yang saya sampaikan ini. Asalkan jangan dipelintir. Saya enggak suka itu,” ujar mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo ini di hadapan puluhan anak buahnya.

Dalam apel pagi itu, Anton bertindak sebagai pembina upacara. Memasuki sesi pengarahan, laki-laki yang belum genap enam bulan menjabat sebagai Kepala Disperindag ini pun mengevaluasi kinerja anak buahnya.

Ia mengevaluasi sekretaris Disperindag dan sejumlah PNS yang gemar membolos kerja, hingga kinerja lurah-lurah pasar yang dia anggap belum optimal.

Salah satunya terkait ulah mereka yang gemar berkunjung ke rumah dinas bupati.

“Anda itu jadi PNS siapa yang nyuruh? Terus lapo jadi PNS? Itu keinginan siapa?” kata Anton. Ia mengatakan sebenarnya tak mempermasalahkan PNS yang sering mendatangi rumah dinas bupati saat malam hari atau waktu tertentu.

Namun, kedekatan itu jangan dijadikan alasan para PNS untuk bekerja seenaknya. Mestinya, kedekatan dengan bupati harus semakin meningkatkan kualitas kerja mereka dengan tujuan agar bisa menjadi contoh bagi PNS yang lain.

“Jangan mentang-mentang dekat bupati, kerja Anda terus seenaknya,” ujar dia.

Anton lantas membeberkan persoalan pasar di Sukoharjo, seperti kondisi pasar yang kotor, kumuh, dan membiarkan pedagang berjualan di luar pasar.

“Saya tahu, Anda orang dekat bupati, Anda sering menemui bupati. Tapi, ya jangan seperti itu kerjanya. Pasar kotor kok dibiarkan,” kata dia. Selain itu, Anton juga mengevaluasi sikap dan etos kerja pegawai Disperindag yang menurut dia sangat rendah.

Saking rendahnya etos kerja anak buahnya itu, Anton bahkan sempat berujar lebih baik Disperindag dibubarkan saja.

“Buat apa ada Disperidag kalau begini terus. Saya itu sudah capai ngomong begini terus,” kata dia dengan suara serak.

Anton kemudian bertanya tentang keberadaan sekretaris Disperindag yang tak hadir dalam apel pagi itu. Dengan tegas, salah satu peserta apel menjawab,”Renang, Pak!”
Mendengar jawaban itu, Anton hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ketika ditemui Solopos.com selepas apel, Anton mengaku tak takut menyampaikan kebenaran, meski harus berhadapan dengan bupati. Menurut dia, apa yang ia sampaikan itu adalah hal positif dan demi perbaikan kualitas PNS.

“Tulis di koran. Enggak apa-apa. Ini apel memang terbuka,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya