SOLOPOS.COM - Ilustrasi pegawai negeri sipil (PNS). (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kinerja PNS Sragen, masih ada PNS Pemkab Sragen yang tak menjalankan tugas sebagai abdi negara.

Solopos.com, SRAGEN–Pegawai negeri sipil (PNS) misterius atau hantu “bergentayangan” di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Mereka menyebar di hampir setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang PNS di lingkungan Pemkab Sragen, Imr, mengungkapkan banyak PNS misterius di Sragen. Dia menyebut ada PNS yang menduduki jabatan tertentu yang menerima uang tetapi pekerjaannya tidak dilaksanakan. Dia menyampaikan ada juga PNS yang tidak setiap hari hadir karena presensi elektronik lewat detektor sidik jari itu tidak pernah dievaluasi.

“Ya, kaya aku iki [seperti saya ini]. Kepala [SKPD] arep negur ya ora wani [mau menegur ya tidak berani]. Pimpinan SKPD itu tidak memberi tugas dan tanggung jawab yang jelas. Rata-rata mereka ini PNS buangan karena tidak disukai penguasa. Ya, barisan sakit hati itu. Mereka ya masuk. Waktunya pulang ya pulang,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis (21/4/2016).

Dia menyebut PNS misterius itu muncul di hampir semua SKPD. Kalau dihitung, kata dia, jumlahnya 10 orang lebih. Dia pernah di pindah dari anggota staf di SKPD menjadi anggota staf kecamatan di pinggiran Sragen. “Nek enek gawean ya nyambut gawe. Nek ora enek ya tenguk-tenguk neng kantor. [kalau ada pekerjaan ya bekerja. Kalau tidak ada ya duduk-duduk di kantor],” ujarnya.

Dia mengatakan selama ini mereka tidak diberi tanggung jawab yang jelas dan tidak pernah ada evaluasi presensi dari pimpinan SKPD terkait. Dia menyampaikan satu dinas yang menjadi tempat buangan orang-orang seperti itu. “Nanti setelah pelantikan biasanya kelihatan tetapi diungkap ya angel [sulit],” ujar dia.

Kepala Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpollinmas) Sragen, Giyadi, mengatakan semua PNS di lingkungan Kesbangpolinmas baik-baik semua dan bekerja sesuai tugas mereka. Giyadi sempat menyinggung salah satu anggota stafnya yang bandel. Dia tidak hanya memberi teguran. Giyadi menginginkan PNS itu sadar dengan sendiri tentang abdi negara.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen, Parsono, mengatakan hasil kinerja PNS di setiap SKPD itu dievaluasi oleh pimpinan SKPD yang bersangkutan dan tembusannya disampaikan ke BKD. Penilaian PNS A dan PNS B, ujar dia, dilakukan kepala SKPD. Parsono sangsi bila masih ada PNS yang bolos tak masuk kerja karena setiap SKPD diberlakukan presensi dobel, yakni presensi sidik jari dan presensi manusal daftar hadir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya