Solopos.com, SOLO – Penyaluran kredit perbankan terus tumbuh pada Juli 2014. Pertumbuhan tersebut ditopang adanya kenaikan modal kerja bersamaan dengan momentum Lebaran.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Ismet Inono, menyampaikan penyaluran kredit investasi mengalami pertumbuhan paling tinggi jika dibandingkan dengan kredit modal kerja maupun konsumsi, yakni 23,73% (year on year/yoy).
Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit
Namun secara bulanan, lanjut dia, kredit modal kerja mengalami pertumbuhan paling tinggi jika dibandingkan penyaluran kredit lainnya.
Hingga Juli, kredit modal kerja yang disalurkan mencapai Rp29,5 triliun atau tumbuh 3,68% (month to month/mtm). Pertumbuhan kredit modal kerja paling banyak didorong dari sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan yang tumbuh tinggi di Sukoharjo dan Wonogiri.
“Berdasarkan pangsa pasarnya, kredit modal kerja paling banyak disalurkan untuk sektor perdagangan besar dan eceran dengan share 46,71% atau sekitar Rp12,96 triliun,” ungkap Ismet kepada wartawan di kantornya, Kamis (28/8/2014).
Dia menambahkan tingginya penyaluran kredit modal kerja untuk sektor tersebut karena bertepatan dengan Lebaran di mana banyak pedagang menambah modal untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat.
Sementara itu, penyaluran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga meningkat. Hingga Juli tercatat ada sekitar Rp21,09 triliun atau memiliki share 42,16% dari total kredit. Jumlah debitur juga meningkat 7,12% (yoy) menjadi 548.181 debitur.
Menurut dia, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) juga terus meningkat dengan outstanding mencapai Rp1,42 triliun atau tumbuh 10,91%(yoy).
“Tingginya pertumbuhan penyaluran KUR ini mengindikasikan perbankan terus memberikan dukungan terhadap UMKM melalui pemberian KUR,” ujarnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
