SOLOPOS.COM - Kabinet Kerja Jokowi-JK (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Kinerja kabinet dan jajarannya mendapat evaluasi dari Presiden Jokowi.

Solopos.com, JAKARTA – Disepelekan ketika berkunjung di pelabuhan Tanjung Priok berbuntut panjang. Presiden Joko Widodo tegas akan mencopot pejabat terkait kalau memang tidak bisa melayani dengan cepat.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“Saya sudah ngomong, kalau dicopot ya dicopot, semua saya sudah sampailan di lapangan, Dirjen maupun Menterinya juga, kalau tidak bisa melayani dengan cepat, ya seperti yang sudah saya sampaikan,” kata Jokowi seusai buka bersama di Istana Negara, Kamis (18/6/2015).

Presiden saat mengunjungi pelabuhan Tanjung Priok tidak mendapat jawaban memuaskan dari petugas otoritas pelabuhan terkait instansi yang menghambat dwelling time. Presiden menghitung ketidakefisienan di pelabuhan tersebut mencapai Rp780 triliun.

“Karena di situ tidak efisien Rp780 triliun, loading-loading, bongkar muat, kelamaan. Hal-hal dokumen, kapal berhenti, ini biaya semua, itu meninggikan [biaya] logistik transportasi,” ujarnya.

Atas kekecewaan tersebut, Jokowi memutuskan akan mencari jawaban sendiri instansi mana yang tidak beres, bahkan sudah mengantongi nama pejabat kementerian ataupun direksi BUMN.

Seskab Andi Widjajanto dalam pernyataannya presiden segera mencopot pejabat itu. Sementaa Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai wajar apabila Jokowi marah di Tanjung Priok karena sebagai Presiden pertanyannya disepelekan dengan jawaban yang tidak nyambung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya