SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Kinerja Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, sejak dilantik pada 23 Agustus 2013 sampai sekarang, dinilai belum menunjukkan hasil nyata dan masih jalan ditempat.

Hal ini terungkap dalam diskusi Program Ganjar-Heru Pecintraan Atau Realita yang digelar Forum Wartawan Peliput Pemprov dan DPRD Jateng (FWPJT), di Gedung PWI Jateng, Jl. Tri Lomba Juang, Semarang Senin (25/11/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut pengamat kebijaan publik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Tri Cahyo Utomo, sampai sekarang Gubernur Ganjar Pranowo belum menunjukkan hasil kerja secara nyata kepada masyarakat Jateng.

Program yang dijanjikan Ganjar pada saat kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2013 lalu belum ada yang bisa direalisasikan, seperti kartu tani dan nelayan. Padahal lanjut dia, masa kerja Ganjar sebagai gubernur sudah hampir 100 hari pada Desember mendatang. ”Jadi menurut saya kebijakan dan program kerja Ganjar terkesan hanya jalan di tempat,” katanya.

Tri mengakui memang sulit untuk bisa mengukur kinerja pemerintahan baru hanya dalam jangka waktu 100 hari. Kendati demikian, kata dia, seharusnya sudah ada hasil kerjanya yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Tri menggambarkan jika Ganjar akan berjalan menuju ke Jakarta selama lima tahun ke dapan, maka dalam kurun waktu tiga bulan ini paling tidak harus sudah sampai di Kendal. “Dalam penilaian saya gubernur ternyata masih berada di Semarang, jadi belum ke mana-mana,” tandasnya.

Belum adanya gebrakan dan langkah nyata dari Ganjar Pranowo, menurut Tri, kemungkinan gubernur masih dalam taraf orientasi, pengenalan wilayah dan permasalahan yang ada. ”Gubernur bisa jadi masih melakukan orientasi pengenalan wilayah. Saya harapkan jangan terlalu lama dan segera melakukan langkah nyata membangun Jateng,” harapnya.

Sedang dalam penilaian Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jateng, Arif Eka, gubernur masih sebatas memberikan janji-janji kepada masyarakat. Ganjar Pranowo belum bisa merealisasikan janji-janji tersebut, seperti pengadaan kartu nelayan dan petani untuk kemudahaan mendapatkan solar dan pupuk.

Janji itu bahkan dinilai ada yang dilanggar Ganjar. Salah satunya dalam penetapan upah minimum kabupaten/kota [UMK] di Jawa Tengah 2014 yang dinilai merugikan buruh. ”Kebijakan gubernur tidak jelas arahnya. Padahal rakyat menengah ke bawah sangat berharap besar terhadap kepemimpinan Ganjar akan membawa perubahan bagi mereka,” beber dia.

Sedang menurut wartawan senior, Sunu Adi P. program kerja Ganjar hanya meniru Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). ”Lelang jabatan, kartu nelayan dan petani itu semua meniru Jokowi. Orang meniru biasa jarang yang berhasil,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya