SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Reuters)

Harianjogja.com, JOGJA—Di sela-sela pendeknya waktu pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Istimewa (Raperdais) Turunan, anggota Dewan masih saja melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar pulau.

Kunker dijadwalkan diikuti seluruh komisi dalam waktu yang bersamaan, terhitung mulai 15 Juli hingga 17 Juli, dengan daerah tujuan yang berbeda.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Komisi A digandekan ke Lampung, sedangkan Komisi B ke Bangka Belitung. Adapun Komisi C dan Komisi D masing- masing ke Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tengah.

Anggota Komisi A DPRD DIY, Arif Noor Hartanto mengatakan, Komisi A berangkat ke Lampung karena menindaklanjuti munculnya kasus intoleransi di DIY pada masa Pemilu Presiden.

Lampung dengan penduduk yang lebih besar ketimbang DIY dan multietnis dinilai memiliki permasalahan yang lebih kompleks. Hanya saja, saat terjadi konflik antar pendukung parpol, kata dia, Lampung dan DIY memiliki karakteristik yang berbeda.

“Konflik di Lampung hingga ke elite politik kemudian merembet ke akar rumput, sedangkan di DIY cenderung terjadi di tingkat bawah,” kata politisi PAN itu saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (16/7/2014). Hal lain yang menjadi pertimbangan yakni besarnya konflik pertanahan di Lampung.

Sedangkan anggota Komisi B Arif Budiono beralasan, Komisi B melakukan studi banding pengelolaan wisata pantai dan perikanan kelautan, karena di sana (Bangka Belitung) cukup berkembang. Ikut dalam rombongan mereka dari Dinas Pariwisata, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan serta Disperindagkop UKM DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya